LEBAK. Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Banten, akan meningkatkan kualitas pisang dalam rangka menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.
"Kita cukup potensial mengembangkan tanaman pisang sebagai komoditas unggulan daerah," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Dede Supriatna saat dihubungi di Lebak, Rabu (21/1).
Ia mengimbau petani pisang harus meningkatkan teknik budidaya sehingga kualitas produk pertanian bisa bersaing dengan negara lain. Sebab tahun ini diterapkan MEA dan produk komoditas unggulan daerah bisa menembus pasar bebas.
Saat ini, Kabupaten Lebak penghasil pisang terbesar di Provinsi Banten sehingga memberikan ekonomi bagi masyarakat. Karena itu, pihaknya menginstruksikan kepada petugas Unit Pelaksana Teknis (UPT) kecamatan juga penyuluh lapang agar petani meningkatkan kualitas pisang.
Sebab produksi pisang di Kabupaten Lebak merupakan andalan ekonomi petani. "Saya kira ribuan ton per bulan pisang Lebak dipasok ke luar daerah, seperti Jakarta dan Tangerang," katanya.
Menurut dia, selama ini permintaan pisang untuk kebutuhan Pasar Rangkasbitung relatif tinggi. Mereka produksi pisang digunakan untuk perajin kripik, sale pisang juga aneka jenis makanan lainnya.
Selain itu juga permintaan pasar supermarket-supermarket di Jakarta meningkat. "Kami berharap petani terus mengembangkan tanaman pisang guna meningkatkan pendapatan ekonomi petani," ujarnya.
Ujang, salah seorang petani di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, mengatakan sebagian besar produksi pisang di sini dijadikan bahan baku perajin sale pisang. Produksi pisang di wilayahnya setelah pemerintah menyalurkan bantuan melalui program perluasan lahan dan air (PLA).
Pengembangan tanaman pisang ini sangat membantu menambah penghasilan mereka yang memiliki usaha sale pisang. "Saya yakin pengembangan tanaman ini dipastikan dapat meningkatkan kesejahteraan dan menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat," katanya.
Pulung, seorang petani Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, mengaku dirinya merasa terbantu dengan adanya perluasan areal tanaman pisang. Bantuan itu, kata dia, tidak dikembalikan karena sifatnya membantu."Saya bersyukur dengan program ini diharapkan penghasilan petani meningkat," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News