PLN Operasikan SUTT 150 kV Senilai Rp 1,7 Triliun di Lombok

Selasa, 14 Juni 2022 | 18:20 WIB   Reporter: Filemon Agung
PLN Operasikan SUTT 150 kV Senilai Rp 1,7 Triliun di Lombok

Foto udara pekerja melakukan pemeliharaan transmisi? jaringan kabel Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, NTB, Senin (13/6/2022).


PLN - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mulai mengoperasikan Looping sistem tegangan tinggi 150 kV Lombok senilai Rp 1,7 triliun. 

General Manager Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara Wahidin mengungkapkan, kehadiran infrastruktur kelistrikan ini akan meningkatkan layanan PLN dalam memenuhi kebutuhan listrik yang terus meningkat. 

Wahidin melanjutkan, pengoperasian Looping sistem tegangan tinggi 150 kV Lombok ditandai dengan pemberian tegangan pertama pada sistem jalur transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Switching – Tanjung, dan SUTT 150 kV Mataram Incomer. 

Baca Juga: Begini Tanggapan Sejumlah Pengembang PLTU Terkait Rencana Penerapan Pajak Karbon

Infrastruktur kelistrikan ini merupakan sistem transmisi yang memiliki tegangan operasional 150 kV yang terbentang mengitari Pulau Lombok melintasi 5 Kabupaten/Kota. 

"Looping sistem ini merupakan interkoneksi jaringan tegangan tinggi 150 kV sebagai penghubung pembangkit-pembangkit yang merupakan backbone penghasil tenaga listrik di sistem kelistrikan Pulau Lombok," kata Wahidin dalam keterangan resmi, Senin (13/6). 

Wahidin melanjutkan, sistem kelistrikan dengan panjang 522 kilometer sirkuit (kms) ini ditopang oleh 861 tapak tower dan jarak antar tapak tower rata – rata 300 meter, serta di tunjang oleh 12 Gardu Induk dengan total kapasitas 800 Mega Volt Ampere (MVA). Untuk membangun Looping sistem tegangan tinggi Lombok ini PLN berinvestasi lebih dari Rp 1,7 triliun. 

Menurut Wahidin, Looping jaringan tegangan tinggi interkoneksi antar gardu induk maupun antar pembangkit yang terinterkoneksi, akan meningkatkan keandalan pada sisi pelayanan pelanggan karena pembagian beban kelistrikan lebih stabil. 

Untuk diketahui, sistem kelistrikan pulau Lombok memiliki daya mampu sebesar 284,32 megawatt (MW) dengan beban yang ditanggung sebesar 271,06 MW. Dengan cadangan daya sebesar 13,26 MW, PLN siap menyambut investasi, dan pemenuhan kebutuhan listrik masyarakat umum secara baik. 

Baca Juga: Tarif Listrik Naik, Developer Bakal Semakin Ramai Tawarkan Rumah dengan Solar Panel

“Infrastruktur ketenagalistrikan ini adalah Proyek Strategis Nasional yang merupakan agenda besar pemerintah untuk memenuhi kebutuhan energi listrik masyarakat," tutur Wahidin. 

Prioritas utama dalam pembangunan infrastruktur kelistrikan yang dilaksanakan PLN  ini dipastikan memberikan berbagai manfaat di antaranya, peningkatan suplai listrik ke masyarakat, peningkatan keandalan sistem kelistrikan, menjadi pendorong penggerak roda perekonomian masyarakat, pembangunan dan industri, serta terjadinya penurunan Biaya Pokok Penyediaan (BPP) tenaga listrik. 

Dia menuturkan, pembangunan ini dihadapkan oleh rintangan yang berat, bentang alam Pulau Lombok yang sangat menantang, akses tiap tapak tower yang harus melewati hutan, pegunungan, kontur kemiringan yang terjal, dan tantangan sosial. 

"Tantangan yg kami hadapi untuk merealisasikan amanah sistem ini sangat beragam, dari sisi kontraktual, permasalahan sosial, dan kondisi pandemi, sehingga kami menyampaikan terimakasih yang tinggi kepada segenap pihak dan stakeholder yang turut berperan mensukseskan capaian pembangunan ini," pungkas Wahidin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .

Terbaru