Peristiwa

PNM Dorong Ekonomi Perbatasan Bangkit Lewat Inovasi Rumput Laut di Sebatik

Kamis, 14 November 2024 | 14:43 WIB   Reporter: Tendi Mahadi
PNM Dorong Ekonomi Perbatasan Bangkit Lewat Inovasi Rumput Laut di Sebatik

ILUSTRASI. PNM Dorong Ekonomi Perbatasan Bangkit Lewat Inovasi Rumput Laut di Sebatik.


PEMBIAYAAN ULTRA MIKRO - JAKARTA. Di tengah keindahan alam perbatasan Indonesia-Malaysia, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengambil langkah strategis untuk memperkuat ekonomi masyarakat melalui program pemberdayaan berbasis produk olahan rumput laut.

Program ini dilaksanakan di Kecamatan Sebatik Timur, Kabupaten Nunukan, dengan tujuan untuk menciptakan produk-produk berkualitas dari rumput laut, seperti jelly rumput laut, yang siap bersaing di pasar nasional hingga internasional.

Melibatkan 15 nasabah dari Kelompok Tanjung Aru Unit Mekaar Nunukan, program pelatihan ini dilaksanakan secara bertahap untuk memastikan peserta memperoleh keterampilan dan pengetahuan yang komprehensif. Pada tahap pertama, yang dimulai sejak Juni 2024, fokus utama adalah pada inovasi produk. Para pelaku usaha lokal diberikan pelatihan untuk mengembangkan produk olahan rumput laut yang menarik dan memiliki nilai jual tinggi.

Di tahap kedua, pelatihan berlanjut dengan mengajarkan teknik pengemasan profesional dan strategi pemasaran digital, untuk memperluas jangkauan pasar mereka. Tahap akhir dari program ini adalah peluncuran produk, yang menandai pencapaian besar dalam kolaborasi ini.

Baca Juga: Transaksi QRIS Bank Muamalat Tumbuh 148%

Sebatik Timur, yang terletak di daerah perbatasan, menghadapi tantangan tersendiri. Meskipun kaya akan hasil laut, termasuk rumput laut, masyarakat di wilayah ini sering terkendala akses pasar yang terbatas dan persaingan dengan produk dari negara tetangga.

Sekretaris Perusahaan PNM Lalu Dodot Patria Ary bilang wilayah ini memang memiliki potensi hasil laut yang melimpah, seperti rumput laut, yang jika dikelola dengan baik bisa menjadi komoditas unggulan. Namun, untuk bisa bersaing dengan produk dari luar negeri, pihaknya mendukung pengembangan inovasi yang tidak hanya fokus pada kualitas produk, tetapi juga pada teknik pemasaran yang lebih modern dan efektif.

"Strategi pemasaran digital, pengemasan yang menarik, serta pengenalan produk ke pasar internasional menjadi kunci agar produk lokal bisa diterima lebih luas. Melalui program klasterisasi ini, kami berharap para pelaku UMKM di Sebatik bisa memanfaatkan peluang tersebut, mengembangkan keterampilan, dan memasarkan produk mereka secara lebih profesional,” ungkap Dodot dalam keterangannya, Kamis (14/11).

Program pelatihan klasterisasi ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing UMKM setempat.

Dalam pelaksanaannya, PNM menggandeng Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Borneo Tarakan serta Rumah BUMN PLN Nunukan. Kolaborasi ini memberikan peserta akses terhadap ilmu dan teknologi terbaru yang dapat memperkuat fondasi ekonomi masyarakat perbatasan.

Dengan dukungan berbagai pihak, PNM berharap UMKM di Sebatik Timur dapat memanfaatkan potensi lokal, menciptakan produk olahan rumput laut berkualitas, dan memperkenalkan produk-produk ini ke pasar global.

Baca Juga: Pemerintah Bangun AI Center di Jayapura Awal Tahun 2025

Melalui pengolahan sumber daya alam yang ada, seperti rumput laut, menjadi produk dengan nilai tambah ekonomi, program ini diharapkan dapat menjadi model pemberdayaan ekonomi yang dapat diadopsi oleh daerah perbatasan lainnya di Indonesia.

PNM berfokus pada pemberdayaan nasabah melalui pembiayaan dan pendampingan. Pemberdayaan diarahkan pada peningkatan kesejahteraan nasabah terutama pada pembangunan ekonomi yang menciptakan multiplier effect terhadap pembangunan sosial dan pembangunan lingkungan.

Selanjutnya: Apple Peringatkan Penggunanya Berhenti Menggunakan Chrome di iPhone, Kalah Bersaing?

Menarik Dibaca: Enak dan Mudah Dibuat, Berikut Resep Salad Sayur untuk Diet yang Bisa Anda Coba

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi
Terbaru