JAKARTA. Polisi tangkap peretas videotron yang memuat tayangan pornografi di Jalan Wijaya, Jakarta Selatan, Jumat (30/9) lalu.
Pria tersebut berinisial SAR (24). "Kami tangkap yang bersangkutan di kantornya di kawasan Senopati, Jakarta Selatan hari ini (Selasa 4 September 2016)," ujar Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Mochamad Iriawan di Mapolda Metro Jaya, Selasa (4/10).
Iriawan menjelaskan, SAR merupakan karyawan perusahaan yang bergerak di bidang data analisis teknologi di kawasan Senopati, Jakarta Selatan.
Ia merupakan ahli dalam bidang teknologi dan informasi. Menurut pengakuan SAR, ia bisa meretas videotron tersebut karena saat ia lewat, videotron tersebut menampilkan nama pengguna dan kata sandi.
Setelah itu, ia memfotonya dengan menggunakan telepon genggamnya.
Kemudian, setelah sampai di kantornya, ia membuka komputer dan mengakses nama pengguna dan kata sandi yang telah didapatkan.
Setelah berhasil masuk, ia membuka situs film porno dan disambungkan ke videotron tersebut.
"Itu keterangan tersangka sementara, namun demikian kita akan dalami darimana username tersebut dia bisa tahu. Tapi setelah kita periksa handphonenya tidak ada foto itu," ucapnya.
Untuk itu, lanjut Iriawan, polisi tidak begitu saja mempercayainya.
Pihaknya akan mendalami darimana SAR mendapat nama pengguna dan kata sandi tersebut.
"Sementara yang bersangkutan mengatakan masih bekerja sendiri, tapi akan kita dalami apakah hanya iseng saja atau ada motif tertentu," kata Iriawan.
Akibat ulahnya, SAR terancam dijerat Pasal 282 KUHP tentang tindak pidana asusila serta Pasal 27 ayat 1 UU ITE dengan ancaman hukuman tujuh tahun penjara dan denda sebesar Rp 15 miliar.
Tayangan bermuatan pornografi muncul di layar videotron di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat lalu.
Tayangan tersebut muncul sekitar pukul 13.00-14.00 WIB. Durasi yang terdeteksi selama lebih kurang lima menit.
Tayangan itu kemudian diketahui Suku Dinas Komunikasi, Informasi, dan Masyarakat (Kominfomas) Jakarta Selatan.
Aliran listrik ke videotron itu kemudian diputus demi menghentikan tayangan tersebut.
Videotron yang diduga telah dibobol peretas tersebut dikelola PT Transito Adiman Jati.
Juru bicara PT Transito Adiman Jati, Widhi Krastawan, mengatakan, saat ini pihaknya menyerahkan seluruh penyelidikan kasus itu kepada polisi.
Ia meyakini bahwa insiden itu merupakan sabotase pihak luar.(Akhdi Martin Pratama)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News