PALEMBANG. Pabrik minyak goreng berbahan baku kelapa hibrida hingga kini bertahan di Palembang, Sumatera Selatan. Namun, keberadaannya kian terhimpit di tengah persaingan ketat dengan industri besar minyak goreng berbahan baku kelapa sawit atau crude palm oil (CPO).
"Pabrik minyak goreng kelapa hibrida masih bisa bertahan karena minyak tersebut masih cukup banyak diminati masyarakat daerah ini," kata Safnizal pengelola pabrik minyak goreng kelapa di kawasan Tanjung Api Api Palembang, Rabu (14/9).
Meski pasarnya kian sempit, pabrik minyak goreng berbahan baku yang sudah berusia sepuluh tahun ini tetap menjaga kualitas dan kuantitas sesuai permintaan. Prosesnya dilakukan secara tradisional dan membutuhkan banyak tenaga kerja manusia.
Kegiatan produksi dari pabrik mini yang dimiliki sekarang ini, setiap bulannya hanya bisa memproduksi sekitar 300 ton minyak goreng kelapa yang pemasarannya di wilayah Palembang dan beberapa daerah Sumsel.
Sementara itu, Pimpinan Usaha Dagang (UD) Bersama, Adin mengatakan, sebagai salah satu pemasok bahan baku kelapa kupas ke pabrik tersebut, sangat berharap pabrik minyak goreng kelapa bisa tetap bertahan.
Dengan adanya pabrik minyak goreng kelapa itu, usahanya bisa bertahan dan puluhan warga di sekitar lokasi kegiatan usaha kawasan Kelurahan 1 Ilir Palembang dapat diberdayakan menjadi pengupas buah kelapa.
Sebagai pembina sentra pengupas buah kelapa, khusus dari kawasan 1 Ilir, sekitar 200 ton daging buah kelapa dipasok UD Bersama ke pabrik minyak goreng setiap bulannya.
"Ratusan ton buah kelapa yang telah dikupas dan dagingnya dikeluarkan dari tempurungnya oleh puluhan pengerajin pengupas buah kelapa Kelurahan 1 Ilir ini dikirim ke pabrik minyak goreng di kawasan Tanjung Api Api," ujar Adin.
Untuk memenuhi permintaan pasokan daging buah kelapa dari pabrik minyak goreng di Kawasan Tanjung Api Api perbatasan Kota Palembang dengan wilayah Kabupaten Banyuasin itu, pihaknya sekarang membuka beberapa sentra pengupas buah kelapa di kawasan lainnya.
Sekarang ini telah dan sedang diupayakan membangun beberapa tempat sentra pengupas buah kelapa dan mencari sumber pasokan buah kelapa segar.
Buah kelapa segar yang diolah pengerajin di sekitar daerah aliran Sungai Musi ini dipasok dari petani di kawasan transmigrasi jalur wilayah Kabupaten Banyuasin dan Ogan Komering Ilir.
Dengan membina petani di dua kabupaten terdekat dengan Kota Palembang itu, dan mencari sumber pasokan baru diharapkan ke depan tidak mengalami kesulitan untuk memenuhi permintaan pabrik minyak goreng.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News