LRT - JAKARTA. Peletakan batu pertama atau ground breaking untuk proyek LRT Jakarta Fase 1B Velodrome - Manggarai resmi dimulai. Ground breaking dilakukan langsung oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.
Dengan dimulainya Fase 1B maka panjang jalur LRT Jakarta Fase 1A dan 1B akane mencapai 12,2 kilometer.
Heru menjelaskan, Fase 1A memiliki jalur sepanjang 5,8 kilometer dengan 6 stasiun. Kemudian, untuk LRT Jakarta Fase 1B memiliki bentang jalur sepanjang 6,4 kilometer yang berada pada lima stasiun.
Baca Juga: Pembangunan Lintas Raya Terpadu (LRT) Rute Velodrome-Manggarai Dimulai
"LRT Jakarta fase 1B memiliki bentang jalur sepanjang 6,4 kilometer yang berada pada 5 stasiun yaitu Stasiun Pemuda Rawamangun, Pramuka BPKP, Pasar Pramuka, Matraman dan Manggarai yang nanti akan dilakukan pembangunannya dan sepanjang jalur 12,2 kilometer dan dapat ditempuh selama 26 menit," kata Heru dalam Ground Breaking LRT Jakarta Fase 1B di Kanal YouTube Pemprov DKI Jakarta, Senin (30/10).
Adapun untuk pembangunan jalur LRT Jakarta dari Rawamangun (Velodrome) hingga Pramuka ditargetkan bisa rampung pada September 2024.
Kemudian untuk pembangunan LRT Jakarta sepenuhnya atau sampai Manggarai diharapkan selesai 2026. Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B (Velodrome) ini menggunakan anggaran dari APBD senilai Rp 5,5 triliun.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengapresiasi, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang menginisiasi pembangunan menggunakan anggaran daerah sendiri.
Pembangunan angkutan massal di Jakarta juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi provinsi-provinsi lainnya.
Baca Juga: Peluang Pasar Perkantoran Kian Menarik dengan Hadirnya LRT Jabodebek
"Oleh karena itu, sesuai amanah Pak Presiden bahwa jangan berhenti untuk tidak berpikir, angkutan massal perkotaan adalah keharusan. Kita lihat apa yg akan dilakukan nanti tentu akan menurunkan kemacetan, meningkatkan lapangan pekerjaan dan ekonomi," kata Budi.
Budi menambahkan, sejalan dengan pembangunan LRT Jakarta Fase 1B ini Pemda juga diminta untuk menyiapkan kegiatan antar moda secara matang. Selain itu, Budi juga berpesan kepada masyarakat agar beralih ke angkutan massal.
"Karena dengan itu (peralihan ke angkutan massal) lingkungan jadi baik, kemacetan bahkan kerugian scara finansial akan hilang," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News