PVMBG: Masih ada potensi erupsi dan awan panas guguran susulan di Gunung Semeru

Minggu, 05 Desember 2021 | 19:02 WIB   Reporter: Muhammad Julian
PVMBG: Masih ada potensi erupsi dan awan panas guguran susulan di Gunung Semeru

Sejumlah warga melihat jembatan Besuk Koboan atau biasa disebut Gladak Perak yang putus di Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (5/12/2021).


ERUPSI GUNUNG - JAKARTA. Penduduk yang berada di sekitar lokasi Gunung Semeru patut tetap waspada. Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Andiani mengungkapkan, erupsi dan awan panas guguran Gunung Semeru masih berpotensi terjadi.

“(Potensi) Erupsi susulan atau awan panas guguran susulan itu masih ada, tapi kemudian seberapa jauh seberapa besarnya tentunya kami sulit untuk menentukan itu, tetapi potensi itu masih ada,” ujar Andiani pada konferensi pers yang disiarkan secara virtual, Minggu (5/12).

Seperti diketahui, Gunungapi Semeru memiliki tipe strato dengan kubah lava dengan puncak tertinggi 3676 meter di atas permukaan laut (mdpl). 

Letusan Gunung Semeru umumnya bertipe vulkanian dan strombolian, yakni berupa penghancuran kubah/lidah lava, serta pembentukan kubah lava/lidah lava baru. Penghancuran kubah/lidah lava mengakibatkan pembentukan awan panas guguran yang merupakan karakteristik dari Gunung Semeru.

Baca Juga: BNPB akan berikan dana tunggu kepada warga yang rumahnya terdampak erupsi Semeru

Pada Sabtu (4/12) lalu, gunung tertinggi di Pulau Jawa itu mengalami erupsi disertai dengan lava dan awan panas guguran.Mengutip pemberitaan Kompas.com, Pelaksana Tugas (Plt) Kapusdatin BNPB Abdul Muhari mengungkapkan bahwa hingga Minggu (5/12/2021) pukul 06.20 WIB, terdapat 13 korban jiwa yang meninggal dunia akibat erupsi Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur.

Di sisi lain, menurut catatan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN, sebanyak 112 gardu distribusi (trafo) untuk penyediaan listrik kepada 30.523 di ULP Tempeh UP3 Jember sempat terdampak padam pada Sabtu (4/12) menyusul terjadinya erupsi Gunung Semeru. Per Minggu (5/12) pagi pukul 10.00 WIB, sebanyak  33 gardu sudah menyala kembali, sehingga sebanyak 7.697 pelanggan telah mendapatkan suplai listrik, sedang sebanyak 79 gardu untuk 22.826 pelanggan sisanya masih padam.

Andiani berujar, guguran awan panas masih terjadi pada hari ini, pada jam 05.13 dan pada jam 10.00 tadi pagi dengan intensitas dan jarak luncur yang berkurang dibandingkan Sabtu (4/12) lalu. Oleh karenanya, Andiani mengimbau agar masyarakat yang berlokasi di sekitar kawasan rawan bencana untuk tetap berhati-hati namun tidak panik.

Senada, Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono meminta agar masyarakat tetap berhati-hati dan beraktivitas di luar radius rawan bencana, yakni 1 kilometer (km) dari kawah/puncak Gunungapi Semeru.

“Tingkat aktivitas Gunungapi Semeru saat ini tetap di Level II (Waspada), untuk itu diimbau kepada masyarakat untuk mematuhi rekomendasi dari Badan Geologi, tidak beraktivitas dalam radius 1 kilometer dari kawah/puncak G. Semeru dan jarak 5 km arah bukaan kawah di sektor selatan-tenggara, serta mewaspadai potensi awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak G. Semeru, terutama sepanjang aliran Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat," kata Eko.

Eko meminta, masyarakat, pengunjung, maupun wisatawan Kawasan Gunung Semeru untuk mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan oleh Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.

Selain itu, Eko juga mengimbau agar masyarakat tidak terpancing oleh berita-berita yang tidak bertanggung jawab mengenai aktivitas gunung semeru, dan mengikuti arahan dari instansi yang berwenang, yaitu badan geologi, dalam hal ini melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi atau PVMBG.

“Aktivitas terkini mengenai aktivitas Gunung Semeru dapat diperoleh mellaui aplikasi atau website Magma Indonesia, atau www.vsi.esdm.go.id atau magma.esdm.go.id dan media sosial PVMBG, ini kita punya media sosialnya juga di facebook twitter dan instagram,” tutur Eko.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman memastikan, ketahanan stok dan penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur aman hingga saat ini. Di Lumajang, kata Fajriyah, sebanyak 17 Stasiun Pengisian BBM Umum (SPBU) dan 12 Agen LPG PSO (subsidi) di Kabupaten Lumajang hingga saat ini masih beroperasi.

Baca Juga: Kementerian PUPR terjunkan tim dan alat berat untuk tanggap darurat erupsi Semeru

Begitu pula untuk SPBU di wilayah terdampak, yakni Kecamatan Pronojiwo, Fajriyah memastikan bahwa SPBU di titik tersebut juga masih beroperasi. Hanya saja, memang sumber pasokan untuk SPBU di wilayah itu dialihkan dari Fuel Terminal Malang ke Integrated Terminal Surabaya.

“Beberapa Pertashop juga terpantau masih tetap beroperasi, namun pastinya kami akan mengikuti arahan dari BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) dan juga lembaga terkait mengenai keamanannya. untuk LPG sampai saat ini juga terpantau aman, kami juga melakukan pengalihan suplai dari sebelumnya,” imbuh Fajriyah di acara yang sama.

Sementara itu, Manager Distribusi PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur, Adriansyah menuturkan, pihaknya menargetjan agar bisa kembali menghidupkan 69 dari 79 gardu distribusi yang saat ini masih terdampak padam akibat erupsi Gunung Semeru.

“Sedangkan yang 10 trafo (gardu distribusi) yang di daerah Sumbermujur itu kita  menunggu situasi dan kondisi erupsi, apabila Gunung Semeru ini bisa normal kembali itu baru kita bisa laksanakan,” kata Adriansyah dalam konferensi pers.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Handoyo .

Terbaru