DAMPAK VIRUS CORONA - JAKARTA. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi kehadiran robot layanan medis bernama Raisa. Ini adalah robot inovasi yang dikembangkan oleh Institut Teknologi 10 November Surabaya (ITS) dan Universitas Airlangga (Unair).
Raisa adalah singkatan dari Robot Medical Assistant ITS-Unair. Raisa dianggap memiliki keistimewaan mampu memberikan pelayanan pada pasien Covid-19 tanpa mengharuskan tenaga kesehatan bertatap muka langsung dengan pasien covid-19.
"Menurut saya, robot ini memberikan manfaat bagi seluruh tenaga kesehatan. Raisa adalah inovasi hasil kerja bareng antara ITS dan Unair. Ini ikhtiar untuk melakukan efektivitas dan efisiensi kerja dalam pelayanan ke pasien," kata Gubernur Khofifah, dalam pernyataan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Kamis (16/4).
Baca Juga: Ratusan TKI dari Malaysia yang masuk ke Jatim negatif Covid-19 versi tes cepat
Saat meninjau dan meresmikan operasional 16 ruang ICU baru sebagai ruang isolasi pasien covid-19 di Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) Surabaya, Kamis (16/4), Gubernur Khofifah berkesempatan melihat langsung bagaimana cara kerja si Raisa. Gubernur Khofifah bahkan mencoba si Raisa dengan mengibaratkan dirinya adalah seorang pasien agar bisa dilayani oleh Raisa. Si robot kemudian masuk ke dalam ruangan isolasi dan menanyai kondisi pasien.
Baca Juga: Mau tahu peta persebaran kasus Covid-19 di Jatim, begini caranya
Raisa memiliki layar yang terhubung dengan perawat yang berada di luar ruangan isolasi. Sehingga antara pasien dengan perawat tetap bisa berkomunikasi secara langsung meski lewat video. Selain memiliki fasilitasi layar kamera, Raisa dilengkapi sistem suara untuk direct communication, serta nampan tempat obat atau perangkat medis yang harus diserahkan pada pasien. "Ada keluhan apa hari ini ibu? Obat hari ini bisa diambil di nampan yang ketiga," ucap robot Raisa pada Khofifah.
Baca Juga: Kasus Covid-19 di Surabaya naik tinggi, patroli keramaian digelar
Khofifah menyatakan, kehadiran Raisa akan jauh mengurangi intensitas interaksi langsung antara perawat dengan pasien Covid-19. Dengan begitu, kehadiran Raisa bisa menurunkan risiko transmisi atau penularan kepada perawat Kesehatan.
Melihat manfaat besar kehadiran Raisa, Khofifah berharap robot ini dikembangkan dan dimanfaatkan oleh rumah sakit lain, khususnya yang menangani pasien corona.
"Sekarang sedang saya cocokkan, kalau RS Dr Soetomo juga bisa membuat model seperti ini, saya rasa robot ini juga bisa digunakan di RSUD DR Soetomo. Bahkan juga bisa digunakan di RS Saiful Anwar," kata Khofifah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News