Rasio elektrifikasi di Sumut capai 99,99%, warga desa Tapanuli Utara nikmati listrik

Kamis, 12 Agustus 2021 | 06:59 WIB
Rasio elektrifikasi di Sumut capai 99,99%, warga desa Tapanuli Utara nikmati listrik

ILUSTRASI. Petugas Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) PT PLN (Persero) melakukan pemeliharaan jaringan


Reporter: Muhammad Julian  | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masyarakat 2 desa dan 6 dusun terpencil di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara kini bisa  menikmati akses listrik 24 jam dari PT PLN (Persero).

Dihadiri Bupati Tapanuli Utara dan Kepala Desa serta tokoh-tokoh adat dan masyarakat setempat, peresmian simbolis masuknya akses listrik ke  desa dan dusun tersebut digelar di Dusun Parik, Kecamatan Parmonangan, Kabupaten Tapanuli Utara pada 7 Agustus 2021.

General Manager UIW Sumatera Utara, Pandapotan Manurung mengatakan, kehadiran jaringan dan akses listrik ke 2 desa dan 6 dusun di Kabupaten Tapanuli Utara turut berkontribusi dalam meningkatkan rasio elektrifikasi Sumatera Utara dari 99,82% menjadi 99,99%.

Baca Juga: PLTBg Pasir Mandoge memperkuat listrik Sumatra Utara

“Harapannya dengan hadirnya listrik PLN di 8 desa/dusun ini maka akan memberikan dampak positif kepada masyarakat dalam menjalankan aktivitas sehari-hari,” kata Pandapotan dalam keterangannya, Rabu (11/8).

Desa dan dusun di Kabupaten Tapanuli Utara yang dimaksud meliputi Desa Rura Julu Dolok dan Desa Rura Julu Toruan Kecamatan Sipoholon, Dusun Lobu Tape dan Dusun Longat Kecamatan Pahae julu, Dusun Hutaginjang Kecamatan Muara, Dusun Lumbantobing dan Dusun Parik  Kecamatan Parmonangan dan Dusun Aek Matio di Kecamatan Adiankoting.

Untuk menghadirkan listrik di desa dan dusun tersebut, PLN membangun jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 10 kilometer sirkuit (kms) dan jaringan tegangan rendah sepanjang 14 kms serta 10 gardu distribusi berkapasitas 250 kilovolt ampere (kVA). Konstruksi infrastruktur kelistrikan tersebut menelan biaya Rp 9,7 miliar.

Sebelumnya, masyarakat di wilayah tersebut mengupayakan listrik secara swadaya.  Dusun Aek Matio Jae misalnya, sebelumnya memiliki pembangkit listrik berbasis air dan dibangun secara swadaya pada 2012 lalu.

Hanya saja, pembangkit tersebut mengalami kerusakan pada 2020 lalu sehingga masyarakat hanya dapat menikmati listrik selama 5 jam dalam sehari.

Masuknya akses listrik dari PLN kini bisa menjangkau ribuan Kepala Keluarga. Secara khusus di Dusun Aek Matio Jae, ada sekitar 494 Kepala Keluarga yang kini bisa merasakan kehadiran listrik secara optimal.

Baca Juga: GE dukung komitmen pemerintah dalam program transisi energi

“Dengan masuknya Jaringan Listrik PLN ke Dusun Aek Matio, terdapat 494 Kepala Keluarga sudah merdeka dari kegelapan karena saat ini listrik sudah dapat dinikmati selama 24 jam,” ujar Ardi Panggabean, Ketua Adat Dusun Aek Matio Jae.

Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan,  mengapresiasi akses listrik bagi warganya ini. Secara umum seluruh wilayahnya kini telah terang benderang.

Untuk Dusun Parik sendiri, Kecamatan Parmonangan menurutnya adalah usulan super prioritas dengan pembangunan tiang listrik yang sudah sebagian selesai dikerjakan.

“Seluruh Taput hingga pelosok sudah terang benderang. Pada akhir tahun 2021 semua akan tuntas” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Terbaru