SERANG. Real Estate Indonesia (REI) Provinsi Banten menargetkan pembangunan sekitar 8.000 unit rumah bersubsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (rumah MBR) di Provinsi Banten pada tahun ini.
Ketua DPD REI Banten Roni H Adali mengatakan, terus tumbuhnya permintaan rumah bersubsidi khususnya bagi MBR di Banten, mendorong pihaknya menargetkan dapat membangun sekitar 8.000 rumah pada 2017. Pembangunan rumah bagi MBR tersebut dalam upaya menjalankan program sejuta rumah yang dicanangkan pemerintah pusat.
"Sampai April ini sudah terealiasi sekitar 1.600-an rumah terutama di tiga daerah di Banten," kata Roni di Serang, Rabu (17/5).
Menurutnya, ada beberapa kendala pelaksanaan program ini diantaranya bantuan keuangan dari kementerian yang agak lambat sehingga berpengaruh terhadap penyerapan. Kemudian soal perizinan dari pemerintah daerah juga masih menjadi kendala, karena di Banten baru tiga daerah yang sudah, yakni kabupaten/kota Serang dan Kabupaten Serang.
"Mudah-mudahan PP 64 Tahun 2016 tentang pembangunan perumahan masyarakat berpenghasilan rendah, harus diterapkan di semua kabupaten/kota. PP ini terkait dengan percepatan program dan kemudahan perijinan," kata Roni.
Menurutnya, dalam program ini pemerintah sudah memberikan kemudahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah, diantaranya dari subsidi uang muka dari pemerintah dan cicilan yang rendah yakni sepertiga dari penghasilan. Kemudian uang muka hanya 5% dan bunga cicilan kredit juga 5%. "Sekarang ini kan rata-rata cicilannya sekitar Rp 800.000-an per bulan. Jadi jika dikali tiga, penghasilannya harus sekitar Rp 2,4 juta per bulan," papar Roni.
Selain rumah bagi masyarkat yang berpenghasilan rendah yakni yang bekerja di sektor formal, REI Banten juga sedang mendorong pembangunan rumah bagi masyarakat yang bekerja di sektor informal.
"Mereka juga kan warga negara Indonesia yang butuh rumah. Mereka tidak bisa menerima program MBR ini karena tidak memiliki persyaratan bankable. Jadi harus ada skema tersendiri dari pemerintah pusat. Kelihatannya akan ada Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (PPBT)," kata Roni.
Sementara Ketua Umum REI Soelaeman Soemawinata mengatakan, pihaknya terus melakukan MoU dengan sejumlah pihak termasuk dengan BJB dalam upaya mempercepat target penyerapan program sejuta rumah. "Mudah-mudahan melalui MoU ini bisa mempercepat target penyerapan program sejuta rumah khususnya di Banten," kata Soelaeman.
Dari target satu juta rumah untuk MBR pada 2017, realisasinya sudah sekitar 200.000-an secara nasional. Bahkan biasanya produksi meningkat pada bulan Juli dan Agustus karena saat ini sedang tahap adminisitratif. "Nanti Juli-Agustus pasti banyak launching sekarang sedang infrastruktur administrasinya," kata Soelaeman.
(Mulyana)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News