Ia mengaku, ketika Pemkot Surabaya menyiapkan lokasi pemakaman di Keputih, Sukolilo, dan Babat Jerawat khusus pasien Covid-19, sebetulnya dia tidak ikhlas. Bahkan, ia mengakui, sebetulnya tidak ingin ada warga yang menggunakan tempat pemakaman itu.
"Karena saya tidak ingin satupun yang terkena Covid-19. Namun, apa daya, karena Tuhan telah menakdirkan dan kita harus bisa menerima ini, maka saya mohon ayo kita ikhlaskan saudara kita," ujar Risma.
Baca Juga: Ombudsman sarankan Mendikbud susun kurikulum khusus di tengah pandemi
Pemkot Surabaya menyiapkan lahan khusus Covid-19 itu dilakukan sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat. Risma kembali mengingatkan kepada seluruh masyarakat agar tetap disiplin menjaga protokol kesehatan.
Sebab, satu-satunya cara agar terhindar dari virus saat ini hanya dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan, yakni rajin cuci tangan pakai sabun, jaga jarak dan menggunakan masker.
"Kita harus tetap sehat, supaya kita bisa melanjutkan dan berhubungan dengan keluarga kita. Kita tidak boleh hanya menggunakan emosi, tapi kita harus juga mengikuti apa-apa yang disampaikan para ahli kesehatan. Tetap sehat dan jaga kesehatan kita semuanya dengan mengikuti protokol kesehatan," imbuh Risma. (Kontributor Surabaya, Ghinan Salman)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Risma: Saya Tak Ingin Ada Keributan Lagi soal Jenazah Pasien Covid-19"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News