VIRUS CORONA - SURABAYA. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berpesan kepada seluruh masyarakat agar bisa memahami kondisi pandemi Covid-19 saat ini.
Meski di berbagai kota atau negara lain kondisinya saat ini tidak mengenakkan, Risma berharap kepada masyarakat Surabaya agar tetap berpikir jernih dan tidak mendahulukan emosi.
Baca Juga: Pegawainya positif corona, ini yang dilakukan Bank Mantap
Risma mengatakan, terkadang orang yang terkena Covid-19 itu tidak terlihat sakit, bahkan dia normal seperti orang sehat. Namun, sebetulnya orang tersebut adalah pembawa virus atau carrier. Risma berharap masyarakat tetap disiplin mengikuti protokol kesehatan.
"Yang sakit di era pandemi Covid-19 ini kadang tidak seperti orang sakit. Tapi dia pembawa virus atau carrier. Karenanya, mari kita ikuti protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh para ahli kesehatan," kata Risma, di Rumah Dinas Wali Kota Surabaya, Jalan Sedap Malam, Minggu (16/8).
Risma mengaku, sangat memahami ketika ada warga yang tidak bisa menerima dengan ikhlas saat keluarganya meninggal karena Covid-19 dan dimakamkan ke tempat yang telah ditetapkan pemerintah. Namun, ia berharap, keluarga yang ditinggalkan itu tetap berpikiran dingin dan tidak mendahulukan emosi.
"Dalam suatu keluarga itu ada anak, ada istri, ada suami, saudara atau bahkan orangtua yang kemungkinan bisa tertular jika tidak hati-hati penanganannya. Karena itu, saya ingin menyampaikan bahwa saya tidak ingin ada keributan lagi terutama soal jenazah (pasien Covid-19)," kata Risma.
Baca Juga: Sembilan karyawan positif corona, Mandom Indonesia (TCID) menutup sementara Factory 1
Ia pun berpesan kepada seluruh masyarakat agar mengikhlaskan saudara atau keluarga yang meninggal karena Covid-19 untuk dimakamkan sesuai protokol kesehatan. Sebab, lokasi pemakaman khusus yang disiapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya itu, bertujuan tak lain agar keluarga yang ditinggalkan tidak sampai ikut terpapar Covid-19.
"Warga Surabaya yang saya cintai, mari kita ikhlaskan saudara kita, keluarga kita, yang telah meninggalkan kita semuanya dengan cara memakamkan sesuai protokol kesehatan," tutur Risma.
Ia mengaku, ketika Pemkot Surabaya menyiapkan lokasi pemakaman di Keputih, Sukolilo, dan Babat Jerawat khusus pasien Covid-19, sebetulnya dia tidak ikhlas. Bahkan, ia mengakui, sebetulnya tidak ingin ada warga yang menggunakan tempat pemakaman itu.
"Karena saya tidak ingin satupun yang terkena Covid-19. Namun, apa daya, karena Tuhan telah menakdirkan dan kita harus bisa menerima ini, maka saya mohon ayo kita ikhlaskan saudara kita," ujar Risma.
Baca Juga: Ombudsman sarankan Mendikbud susun kurikulum khusus di tengah pandemi
Pemkot Surabaya menyiapkan lahan khusus Covid-19 itu dilakukan sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat. Risma kembali mengingatkan kepada seluruh masyarakat agar tetap disiplin menjaga protokol kesehatan.
Sebab, satu-satunya cara agar terhindar dari virus saat ini hanya dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan, yakni rajin cuci tangan pakai sabun, jaga jarak dan menggunakan masker.
"Kita harus tetap sehat, supaya kita bisa melanjutkan dan berhubungan dengan keluarga kita. Kita tidak boleh hanya menggunakan emosi, tapi kita harus juga mengikuti apa-apa yang disampaikan para ahli kesehatan. Tetap sehat dan jaga kesehatan kita semuanya dengan mengikuti protokol kesehatan," imbuh Risma. (Kontributor Surabaya, Ghinan Salman)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Risma: Saya Tak Ingin Ada Keributan Lagi soal Jenazah Pasien Covid-19"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News