Rumitnya tata kelola sampah, masyarakat Kota Tangerang jadi korban

Kamis, 17 Juni 2021 | 13:14 WIB Sumber: Warta Kota
Rumitnya tata kelola sampah, masyarakat Kota Tangerang jadi korban


SAMPAH - JAKARTA. TPA Rawa Kucing, Kota Tangerang, terus memunculkan masalah lingkungan yang pelik. Kritik keras yang disuarakan oleh komunitas lokal mengundang solidaritas aktivis Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) DKI Jakarta, Dede Ahdi.

WALHI menilai Pemerintah Daerah masih lamban dalam mengelola sampah di wilayahnya. Walhi DKI Jakarta melihat pengelolaan sampah di TPA Rawa Kucing berjalan lamban karena terkesan ada masalah di internal pemerintah daerahnya.

"Untuk kasus TPA yang tidak terurus berarti ada masalah di internal pemdanya. Padahal, kebijakan atau aturan sudah bagus dibuat, tinggal merealisasikan" kata aktivis Walhi DKI Jakarta Dede Ahdi baru-baru ini.

Sebagaimana dilaporkan, TPA Rawa Kucing adalah tempat penampungan sampah utama Kota Tangerang yang kini telah melebihi kapasitas daya tampungnya.

Baca Juga: Inocycle Technology targetkan pengumpulan sampah plastik untuk didaur ulang naik 15%

Akibatnya, rembesan sampah TPA Rawa Kucing terus-menerus mencemari lingkungan dan berdampak buruk bagi masyarakat serta petani yang bermukim di sekitarnya.

Penurunan derajat kesehatan masyarakat, dan risiko kerusakan lingkungan jangka panjang kini sudah menjadi bom waktu bagi warga Kota Tangerang.

Dampak lingkungan kegiatan TPA ini terus memburuk meskipun revitalisasi TPA Rawa Kucing telah diselesaikan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dengan anggaran Rp 82,7milyar di tahun 2019.

Di sisi lain, program pemusnahan sampah melalui waste-to-energy dalam Program Strategis Nasional yang direncanakan belum juga dilaksanakan meskipun sudah ada pemenangnya.

Dapat diprediksikan, dalam waktu dekat, Pemerintah Kota Tangerang perlu segera mencari jalan keluar untuk membuang sampahnya di luar TPA Rawa Kucing.

Editor: Yudho Winarto

Terbaru