Jakarta. Satu per satu, partai politik yang membuka pendaftaran calon gubernur DKI sudah menutup pendaftarannya. Pergerakan partai politik semakin hari semakin gencar saja.
Namun, hal yang berbeda justru terjadi dengan Partai Gerindra. Padahal, partai ini merupakan partai yang paling pertama memulai proses penjaringan calon gubernur DKI.
Wakil Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Prabowo Soenirman mengakui ada perbedaan suasana dan penurunan semangat dalam proses penjaringan ini. "Lihat saja kan sekarang malah mandek. Kalau kata Pak Syarif penjaringan berjalan, mana kenyataannya? Mandek," ujar Prabowo di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Senin (25/4/2016).
Ketua Tim Penjaringan Cagub Partai Gerindra Syarif memang selalu mengatakan bahwa proses penjaringan cagub masih berjalan seperti biasanya. Hal inilah yang dibantah oleh Prabowo.
Seharusnya, Partai Gerindra menggelar rapat pleno pekan lalu untuk mengerucutkan nama bakal calon gubernur. Namun, Prabowo heran rapat tersebut tidak kunjung dilaksanakan.
Dia bahkan menyoroti perubahan sikap Syarif yang kini sering menghilang. Prabowo mengatakan dia sudah menegur Syarif akan hal ini. "Saya telepon enggak diangkat. Sering banget saya telepon tapi tetap enggak bisa. Makanya saya marahin saja pas ketemu. Maksud saya jangan beginilah, ayo semangat lagi," ujar Prabowo.
Suasana Partai Gerindra yang sunyi senyap diakuinya merupakan dampak tertangkapnya kader Partai Gerindra, Mohamad Sanusi, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Kasus yang menjerat Sanusi merupakan kasus suap terkait jabatannya di DPRD DKI.
Prabowo berharap partainya akan segera bangkit kembali untuk menjaga kepercayaan masyarakat. "Saya sebagai kader menyesalkan. Kita harap Gerindra bisa bangkit lagi. Bagaimanapun kita diamanatkan oleh rakyat loh," ujar Prabowo.
Saat ini, ada beberapa nama bakal calon gubernur yang masuk tim penjaringan Gerindra DKI Jakarta, seperti Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Saefullah; mantan Wakil Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin; Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani; Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno; anggota DPR RI, Biem Benjamin; dan Mohamad Taufik.
Satu nama lainnya merupakan tokoh eksternal yang ikut mendaftar, yakni Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra. Adapun Partai Gerindra memiliki 15 kursi di DPRD DKI Jakarta. Mereka harus berkoalisi dengan parpol lain jika ingin mengusung cagub dan cawagub. Syarat untuk parpol yang ingin mengusung cagub dan cawagub adalah minimal memiliki 22 kursi di DPRD DKI Jakarta.
(Jessi Carina)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News