Sebanyak 24 pegawai pabrik rokok di Tulungagung reaktif atas rapid test corona

Selasa, 05 Mei 2020 | 10:51 WIB Sumber: Kompas.com
Sebanyak 24 pegawai pabrik rokok di Tulungagung reaktif atas rapid test corona

Petugas medis dengan pakaian hazmat memanggil buruh linting rokok yang mendapat giliran menjalani rapid test COVID-19 di Puskesmas Bangunjaya, Tulungagung, Jawa Timur, Senin (4/5/2020).


VIRUS CORONA -  SURABAYA. Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jawa Timur melakukan rapid test virus corona baru atau Covid-19 di salah satu pabrik rokok di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.

Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Timur Kohar Hari Santoso mengatakan, rapid test dilakukan karena salah satu pegawai di pabrik tersebut diduga terinfeksi virus corona baru atau Covid-19.

Baca Juga: Vale Indonesia (INCO) mengalap berkah dari pelemahan nilai tukar rupiah

Pegawai itu diperiksa di salah satu rumah sakit di Tulungagung. "Saat rapid test, hasilnya reaktif. Sekarang sudah swab, tapi hasilnya belum keluar," kata Kohar di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (4/5/2020).

Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jawa Timur langsung melakukan rapid test terhadap 246 pegawai di pabrik rokok tersebut. Rapid test virus corona itu digelar dalam dua gelombang. Hasilnya, sebanyak 23 pegawai dinyatakan reaktif virus corona baru.

Puluhan pegawai yang reaktif itu tak cuma berasal dari Tulungagung. Beberapa di antaranya berasal dari Kota Kediri dan Kabupaten Kediri.

"Yang reaktif, lima pegawai dari Kota Kediri, lima pegawai dari Kabupaten Kediri, dan 13 lainnya dari Tulungagung. Mereka sudah diisolasi oleh masing-masing pemerintah daerah," jelas Kohar.

Baca Juga: Begini kronologi penyebaran Covid-19 di pabrik Sampoerna Surabaya

Kohar khawatir dengan potensi penyebaran virus corona di pabrik itu. Terlebih, posisi pabrik tersebut bersebelahan dengan pabrik rokok lain yang memiliki pegawai lebih banyak.

"Ada kekhawatiran terjadi interaksi sehingga diperkirakan akan lebih banyak lagi yang terinfeksi," ujarnya.

Catatan redaksi soal rapid test

Rapid test merupakan teknik pengetesan keberadaan antibodi terhadap serangan kuman di dalam tubuh. Hasil rapid test tak boleh dan tak bisa digunakan secara mandiri untuk mengonfirmasi keberadaan atau ketiadaan infeksi virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 di dalam tubuh.

Untuk mengonfirmasi keberadaan virus corona secara akurat dalam tubuh seseorang harus dilakukan tes swab dengan metode PCR (polymerase chain reaction). Hasil rapid test adalah reaktif (ada reaksi terhadap keberadaan antibodi) atau non-reaktif (tidak ada reaksi terhadap keberadaan antibodi).

Baca Juga: Tes swab gelombang I pegawai Sampoerna Surabaya, 34 orang positif terinfeksi corona

Jika Anda sempat membaca hasil rapid test adalah positif atau negatif, harus dimaknai sebagai positif atau negatif terhadap keberadaan antibodi dalam tubuh, bukan positif atau negatif terhadap keberadaan virus corona penyebab Covid-19.

Sebelumnya diberitakan, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jawa Timur menemukan klaster penyebaran Covid-19 baru di Surabaya. Penyebaran terjadi di pabrik rokok Sampoerna, Jalan Kalirungkut, Kecamatan Rungkut.

Hingga saat ini, tercatat sebanyak 65 pegawai pabrik rokok Sampoerna yang dinyatakan positif Covid-19, dua di antaranya meninggal. (Kontributor Surabaya, Achmad Faizal)


Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "24 Pegawai Pabrik Rokok di Tulungagung Dinyatakan Reaktif Rapid Test Corona"

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Noverius Laoli
Terbaru