COVID-19 - SEMARANG. Sejumlah daerah di Jawa Tengah bakal menerapkan gerakan satu hari di rumah saja secara serentak pada hari ini, Minggu (27/6).
Gerakan ini dilakukan untuk mengurangi mobilitas warga, mengingat angka kasus Covid-19 melambung tinggi setelah Lebaran lalu.
Sejumlah daerah di Jateng yang akan melaksanakan gerakan satu hari di rumah saja itu yakni Grobogan, Boyolali dan Jepara.
Sebelumnya, Jepara dan Kudus juga sudah melaksanakan gerakan itu sejak beberapa minggu yang lalu.
Ganjar berterima kasih
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendukung penuh pelaksanaan gerakan satu hari di rumah saja diterapkan di daerah-daerah terutama zona merah.
Ganjar berharap upaya mengurangi mobilitas masyarakat ini dapat dilakukan secara konsisten di setiap wilayah.
Baca Juga: Kasus melonjak, Ganjar perintahkan bupati dan wali kota perketat PPKM skala mikro
"Saya ucapkan terima kasih dukungan kawan-kawan di Kabupaten/Kota yang berani mengambil keputusan dengan mengajak masyarakatnya di rumah saja. Ini bagian dari pemanasan dan menjaga konsistensi bagaimana kita mengurangi mobilitas. Saya sangat mendukung dan mengajak masyarakat untuk ikut mendukung gerakan ini," kata Ganjar dalam keterangan tertulis, Sabtu (26/6).
Ganjar meminta Pemerintah Kabupaten Grobogan, Boyolali, Jepara dan Kudus dapat menerapkan gerakan tersebut secara berkala.
Yakin bisa kurangi penularan virus
Ganjar meyakini ajakan untuk tetap di rumah saja dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat agar bisa mengurangi tingkat penyebaran Covid-19.
"Sehari di rumah saja, dua hari di rumah saja dan nanti kalau terjadi peningkatan tinggi, bisa seminggu di rumah saja. Kalau ini dilakukan, maka ini bisa memotong penularan Covid-19 di masyarakat," jelasnya.
Menurutnya, eskalasi peningkatan penularan virus yang sangat cepat harus direspons dengan tindakan yang tidak biasa.
Untuk itu, Ganjar mengusulkan seluruh wilayah terkecil di tingkat RT di Jateng yang masuk zona merah agar dilakukan lockdown.