Setelah membagikan motor trail, Khofifah dukung penuh penelitian obat corona di Unair

Minggu, 14 Juni 2020 | 21:12 WIB   Reporter: Barly Haliem
Setelah membagikan motor trail, Khofifah dukung penuh penelitian obat corona di Unair

Gubernur Jawa Timur?Khofifah Indar Parawansa saat melihat inovasi Robot Medical Assistant ITS-UNAIR (RAISA)


VIRUS CORONA - JAKARTA. Setelah ada lima daerah sudah masuk zona kuning dan diapresiasi dengan pemberian motor trail, kabar baik kembali diterima masyarakat Jawa Timur di tengah pandemi Covid-19. Kali ini, tim peneliti Universitas Airlangga (Unair) Surabaya telah menemukan obat yang diindikasikan bisa membantu penyembuhan bagi pasien Covid-19. 

Mendengar kabar baik ini, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengaku sangat senang memberikan apresiasinya kepada tim peneliti. Selain itu, dirinya juga akan mendukung tim peneliti Unair yang tengah berkolaborasi dengan Gugus Tugas Covid Indonesia dan Badan Intelejen Negara (BIN).

"Intinya, Pemprov Jatim akan mendukung Unair untuk mengembangkan penelitian obat-obat temuannya. Karena ini merupakah salah satu upaya untuk mempercepat penanganan Covid-19 di Jatim bahkan di Indonesia," ungkap Gubernur Khofifah dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Minggu (14/6) saat di Gedung Negara Grahadi Surabaya pada Sabtu siang. 

Baca Juga: Lima daerah di Jatim jadi zona kuning, Khofifah beri hadiah 100 motor trail ke aparat

Gubernur Khofifah menambahkan, pihaknya akan memberikan kesempatan bagi tim peneliti agar obat-obat tersebut nantinya bisa diteliti dan dikembangkan di rumahsakit (RS) Pemprov Jatim. Hal tersebut tak lain supaya segera dilakukan penelitian lebih lanjut ke arah klinis. Sehingga, bisa segera diuji efektivitasnya, sesuai dengan kaidah-kaidah yang ada.

Baca Juga: Rahasia Jawa Timur mulai menurunkan wilayah zona merah menjadi zona kuning

"Lewat penelitian ini, kami berharap akan bisa meningkatkan rasio angka kesembuhan serta dalam waktu yang sama bisa menurunkan angka kematian akibat Covid-19 di Jawa Timur," harap orang nomor satu di Pemprov Jatim ini.

Baca Juga: Dari 38 daerah, zona merah di Jawa Timur tinggal tersisa 11 daerah

Berdasarkan keterangan dari Rektor Unair, Prof Moh Nasih, terdapat lima kombinasi obat yang dinyatakan berhasil melalui penelitian. Kombinasi obat yang pertama yaitu lopinavir, ritonavir dan azitromisin. Kombinasi kedua lopinavir, ritonavir dan doksisiklin.

Baca Juga: Khofifah bersama pemimpin wilayah Surabaya Raya teken komitmen penanggulangan corona

Ketiga lopinavir, ritonavir dan klaritromisin. Lantas keempat hidroksiklorokuin dan azitromisin serta kelima hidroksiklorokuin dan doksisiklin.

Sementara itu, perwakilan dari tim peneliti Unair, dr Purwati SpPd K-PTI FINASIM menyatakan bahwa pihaknya telah meneliti 14 regimen obat. Dari 14 regimen itu, didapatkan lima kombinasi regimen obat yang mempunyai potensi dan efektivitas yang cukup bagus dan dirasa mampu menghambat perkembangbiakan virus hingga membuat virus SARS-CoV-2 tidak terdeteksi lagi. 

"Dengan menurunnya jumlah virus bahkan sampai tidak terdeteksi dengan regimen obat ini maka bisa memutus mata rantai penularan," katanya.

Terkait peredaran obat itu sendiri, dirinya menyebut jika obat-obat yang disebutkan sudah beredar di pasaran. Itu artinya obat-obat tersebut sudah mendapat ijin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sehingga aman dikonsumsi. Namun penelitian lebih lanjut harus terus di dukung untuk menghitung efektivitas dan efisiensinya pada manusia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon

Terbaru