Setelah "menghilang" 155 tahun, ibis sendok raja kembali terlihat di Sulawesi

Rabu, 23 Oktober 2019 | 04:00 WIB   Reporter: kompas.com
Setelah


Rosenberg dalam bukunya Reistogten in de Afdeeling Gorontalo banyak menceritakan perjalanannya di Danau Limboto dan kekayaan hayatinya, termasuk buaya penghuni danau.

Secara spesifik, ia juga menuturkan ragam jenis burung di danau termasuk sebutan dalam bahasa Gorontalo, bahkan di reruntuhan Benteng Nassau dikisahkan burung-burung beterbangan terlihat dekat dengan orang.

Kehadiran ibis sendok raja di tepi Danau Limboto sangat mengejutkan pemerhati burung di Gorontalo. Tidak hanya karena penampilan fisiknya yang aneh, berparuh panjang seperti platypus, mamalia khas benua Australia.

Baca Juga: Ketika layang-layang Sang Brahma kembali ke alam bebas

“Selama ini, kami tahu bentuk paruh burung itu yang seperti biasanya meskipun beda ukuranya, namun yang ini terlihat seperti makhluk purba, tiba-tiba ada di Danau Limboto,” kata Indra Dunggio, fotografer Gorontalo.

Kehadiran burung berparuh besar ini membuat Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo turun langsung ke danau untuk melihat dari dekat. Nelson selama ini dikenal peduli dengan pelestarian danau, ia bahkan membuat lembaga Pusat Informasi Danau (PID) di Gorontalo dan membentuk Forum Danau Limboto.

Kini, Danau Limboto semakin ramai dengan kehadiran beragam burung, dari yang jenis penetap (resident) hingga pendatang (migratory). Hanom mencatat, dari 94 jenis burung di Danau Limboto, 41 di antaranya adalah jenis pendatang.

Baca Juga: Melihat perjalanan suaka si maskot Jakarta di Pulau Kotok

Kekayaan alam yang berlimpah dalam kawasan 3.000 hektare ini juga tengah dibuntuti bahaya sepanjang tahun, perburuan. Tidak ada upaya perlindungan yang berarti dari pemerintah meskipun danau ini telah berstatus Kawasan Strategis Nasional (KSN).

Penulis: Kontributor Gorontalo, Rosyid A Azhar

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menghilang" 155 Tahun, Ibis Sendok Raja Kembali Terlihat di Sulawesi"

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: S.S. Kurniawan
Terbaru