Sigi Kantongi Komitmen Pendanaan US$ 2,65 juta untuk Pengembangan Komoditas Kebun

Minggu, 25 Juni 2023 | 20:38 WIB   Reporter: Jane Aprilyani
Sigi Kantongi Komitmen Pendanaan US$ 2,65 juta untuk Pengembangan Komoditas Kebun

ILUSTRASI. Sigi Kantongi Komitmen Pendanaan US$ 2,65 juta untuk Pengembangan Komoditas Kebun.


BISNIS - SIGI.  Pemerintah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, mendapat dukungan swasta dan mitra bisnis dalam bentuk komitmen pendanaan senilai US$ 2,65 juta.

Setidaknya, ada tiga komitmen pendanaan yang berhasil Kabupaten Sigi kantongi untuk mengembangkan tiga komoditas dari daerah mereka.

Komitmen ini terungkap dalam Forum Bisnis dan Investasi Inovasi Berbasis Alam pertama yang berlangsung di Bukit Indah Doda, Sigi, Jumat, 23 Juni 2023.

Java Kirana, perusahaan yang fokus pada kopi, berkomitmen untuk membantu Kabupaten Sigi dalam mengembangkan komoditas perkebunan ini senilai minimal US$ 2 juta.

"Kami melihat, ada potensi yang sangat besar untuk meningkatkan kualitas kopi di Sigi dari sentralisasi pasca panen dan komersial servis, logistik, dan trading," kata Noverian, Co-Founder Java Kirana.

Sementara dari komoditas cokelat, dukungan datang dari Katalys yang tertarik mengembangkan bisnis agroforestri kakao di Desa Omu. Katalys berkomitmen membuka akses pendanaan senilai US$ 500.000.

Baca Juga: Forum Bisnis dan Investasi Berbasis Alam Jaring Sejumlah Komitmen Kerjasama

"Tujuannya, menciptakan sistem bisnis yang berkelanjutan dengan konservasi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat setempat untuk proyek hilirisasi kakao dimulai dari Desa Omu," ujar Peter Witkamp, Co-Founder & Partner Katalys.

Dari komoditas vanili, palmarosa, dan sereh wangi, Conservana Spices berkomitmen membangun pabrik pengolahan vanili menjadi vanilla dan produk turunan lainya dengan nilai sekitar US$ 125.000.

Conservana Spices merupakan perusahaan yang memastikan semua produk yang dibuat diperoleh melalui metode yang bertanggungjawab dan berkelanjutan.

Perusahaan yang berbasis di Bali ini mengolah hasil hutan bukan kayu dari hutan lindung Indonesia, seperti buah vanili, biji kopi, dan tanaman minyak atsiri.

Conservana Spices mengolah hasil hutan bukan kayu ini menjadi produk akhir yang siap dikonsumsi, seperti rempah-rempah dan bahan untuk makanan dan industri minuman.

"Kami memproduksi, mengemas, dan mendistribusikan produk ini baik secara lokal maupun global," ucap I Ketut Maliawan, Founder Conservana Spices.

Baca Juga: Upaya Sigi Mengelola Pertumbuhan Ekonomi Wilayah Berwawasan Lingkungan

Tujuan Conservana Spices adalah meningkatkan mata pencaharian masyarakat hutan dengan menghidupkan kembali budaya berkebun hutan tradisional dan memperluas pertanian cerdas iklim.

"Kami percaya bahwa strategi ini akan membantu melindungi ekosistem hutan, memulihkan habitat satwa liar, dan mengurangi dampak perubahan iklim," papar Ketut Maliawan.

Itu sebabnya, Conservana Spices tertarik masuk ke Sigi dan berkomitmen membangun pabrik pengolahan. Selama ini, mereka telah mengekspor produknya ke Inggris, Eropa, Jerman, Jepang, dan China. Tahun ini, Conservana Spices sudah mendapat purchase order US$ 360.000.

Selain sektor swasta, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) juga berkomitmen mengikutsertakan pelaku UMKM untuk ikut dalam pameran di luar negeri.

"Kami akan mengikutsertakan UMKM dalam pameran di Inggris pada bulan depan," ungkap Nur Kholis, perwakilan FEB UI.

Mengembangkan komoditas berbasis alam menjadi salah satu upaya Kabupaten Sigi untuk lepas dari model bisnis konvensional dan konservatif untuk menjaga lingkungan dan mensejahterakan masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Jane Aprilyani
Terbaru