Simak Potensi Teknologi Carbon Capture Storage Bagi Indonesia

Sabtu, 09 September 2023 | 00:00 WIB   Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk
Simak Potensi Teknologi Carbon Capture Storage Bagi Indonesia

ILUSTRASI. Pemerintah Indonesia dan ICCSC mendukung penuh upaya investor dalam memajukan CCS.


EMISI KARBON - JAKARTA. Penerapan teknologi carbon capture storage (CCS) merupakan salah solusi dalam menangani perubahan iklim. Indonesia berpotensi menjadi hub CCS regiona karena letaknya yang strategis di kawasan Asia Pasifik, serta punya formasi geologi yang dapat dimanfaatkan untuk menyimpan emisi karbon secara permanen melalui teknologi CCS 

Dengan menjadi hub CCS regional akan menguntungkan bagi Indonesia karena akan menarik investasi, membuka lapangan pekerjaan dan akan mendukung  pertumbuhan ekonomi nasional.

Untuk mencapai itu, Indonesia CCS Center (ICCSC) akan menyelenggarakan International and Indonesia CCS Forum (IICCS Forum) pada tanggal 11-12 September 2023. Forum ini merupakan salah satu sidelines event dari KTT Asean.

IICCS Forum akan fokus membahas pengembangan dan penerapan teknologi CCS secara global. Perannya yang mendasar dalam menghimpun pengetahuan, pengalaman, dan sumber daya dari berbagai negara dan sektor menjadikannya mitra strategis dalam memajukan implementasi CCS di Indonesia. 

Baca Juga: ICCSC Dorong Indonesia Jadi Pelopor Carbon Capture Storage Hub di Asia Pasifik

”Melalui Forum ini, peserta baik pemerintah maupun swasta dapat saling berinteraksi, untuk mendapatkan input dan masukan secara global tentang teknologi CCS dan penerapannya di seluruh dunia untuk mengurangi emisi karbon,” kata Merry Marteighianti, Ketua Panitia Pelaksana IICCS Forum 2023, dalam keterangan resminya, Jumat (8/9).

PLN telah memulai transformasi menuju energi bersih dan implementasi CCS dapat menjadi langkah kritis untuk mencapai tujuan tersebut. PLN telah melakukan kajian neraca massa dan energi terkait implementasi teknologi carbon capture pada PLTU miliknya dan juga mengkaji Roadmap Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) pada pembangkit berbahan bakar fosil.

Darmawan Prasodjo, Presiden Direktur  PLN mengatakan, pihaknya juga  menjalankan beberapa joint-study dengan institusi global untuk mengkaji implementasi teknologi CCS/CCUS di beberapa pembangkit fosil milik PLN, yaitu PLTGU Tambak Lorok, PLTU Indramayu, PLTU Suralaya, PLTU Tanjung Jati B, PLTU Paiton, dan PLTGU Muara Tawar, jelas 

Sementara itu, Pupuk Indonesia juga sedang melakukan studi kelayakan untuk proyek blue ammonia di Aceh dengan potensi Arun Field sebagai lokasi CCS. 

Menurut Nugroho Christijanto,Wakil Direktur Utama  Pupuk Indonesia, Arun Field, Sunda Asri Basin, and East Kalimantan Basin, yang memiliki potensi kapasitas dan prospek yang sangat besar untuk dikembangkan sebagai CCS Hub di Asia.

Selaras dengan semangat sinergi antara swasta dan BUMN, Chevron New Energies (CNE) akan menandatangani dua confidentiality agreements dengan PT Pertamina Hulu Mahakam dan PT Pertamina Hulu Sanga-sanga dalam pembukaan data dalam melakukan kajian kelayakan penyimpanan carbon capture dan carbon capture utilization and storage (CCS/CCUS) di Kalimantan Timur, Indonesia.

“Kami telah bermitra dengan Indonesia untuk membantu memenuhi kebutuhan energi Indonesia selama hampir satu abad. Joint Study dengan Pertamina ini akan membangun momentum bagi tujuan kita bersama yaitu memajukan target energi Indonesia sambil mengejar masa depan yang rendah karbon," kata Wahyu Budiarto, Chevron Indonesia Country Manager

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dina Hutauruk

Terbaru