Status Gunung Agung naik jadi awas

Senin, 27 November 2017 | 16:10 WIB   Reporter: Febrina Ratna Iskana
Status Gunung Agung naik jadi awas


"Hingga pukul 06.00 WITA, secara visual Gunung Agung terlihat jelas. Asap kawah bertekanan sedang teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal dan tinggi 2.500-3.000 m di atas puncak kawah. Teramati letusan dengan tinggi 3.000 m dan warna asap kelabu dan terlihat sinar api," ujar Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, dalam siaran pers pada Senin (27/11).

Dengan peningkatan aktivitas ini pula, pemerintah menghimbau kepada masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian, dan tidak melakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya.

Zona Perkiraan Bahaya yaitu berada di dalam area kawah Gunung Agung dan di seluruh area di dalam radius 8 km dari kawah Gunung Agung dan ditambah perluasan sektoral ke arah Utara-Timurlaut dan Tenggara-Selatan-Baratdaya sejauh 10 km dari kawah Gunung Agung.

Zona Perkiraan Bahaya ini nantinya bisa berubah sesuai dengan kondisi dan aktivitas Gunung Agung."Zona Perkiraan Bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual/terbaru,"ungkap Dadan.

Lebih lanjut Dadan menyebut seluruh masyarakat maupun Pemerintah Daerah, BNPB, BPBD Provinsi Bali, BPBD Kabupaten Karangasem, dan instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan tingkat aktivitas maupun rekomendasi Gunung Agung setiap saat melalui aplikasi MAGMA Indonesia yang dapat diakses melalui website https://magma.vsi.esdm.go.id atau melalui aplikasi Android MAGMA Indonesia yang dapat diunduh di Google Play.

Sementara itu, para pemangku kepentingan di sektor penerbangan dapat mengakses fitur VONA (Volcano Observatory Notice for Aviation). VONA terkirim kode warna MERAH. Terbit hari Minggu (26/11) pukul 05:45 WITA.

"Partisipasi masyarakat juga sangat diharapkan dengan melaporkan kejadian-kejadian yang berkaitan dengan aktivitas Gunung Agung melalui fitur Lapor Bencana,"imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto

Terbaru