Status Gunung Agung naik jadi awas

Senin, 27 November 2017 | 16:10 WIB   Reporter: Febrina Ratna Iskana
Status Gunung Agung naik jadi awas


STATUS GUNUNG AGUNG - JAKARTA. Pemerintah akhirnya menaikkan status Gunung Agung yang berlokasi di Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali. Status Gunung Agung yang semula berada di level III (Siaga) kini menjadi level IV (Awas).

Peningkatan status ini berlaku mulai hari Senin (27/11), pukul 06.00 WITA. Peningkatan status Gunung Agung dilakukan berdasarkan aktivitas Gunung Agung sejak hari Minggu (26/11) hingga Senin (27/11).

Minggu, 26 November 2017

18.00-19.00 WITA:

- CCTV Batulompeh merekam sinar api di atas puncak Gunung Agung.

19.00-20.00 WITA:

- Amplitudo tremor teramati cenderung menguat dari jam sebelumnya.

20.00-21.00 WITA:

- Terdengar dua kali suara dentuman di dalam kawah disertai kilat.

- Amplitudo tremor semakin menguat.

21.00-22.00 WITA:

- Terekam tremor overscale menguat di stasiun PSAG dan beberapa stasiun lainnya mulai pukul 21:36 WITA

22.00-23.00 WITA:

- Terdengar satu kali dentuman pada pukul 22.26 WITA

- Amplitudo tremor teramati mulai melemah namun masih di atas background

23.00-24.00 WITA:

- Terlihat sinar api dari kawah Gunung Agung

- Amplitudo tremor teramati melemah namun masih di atas background

Senin, 27 November 2017

00.00-01.00 WITA:

- Terlihat sinar api dari kawah Gunung Agung

- Amplitudo tremor teramati melemah namun masih di atas background

01.00-02.00 WITA:

- Terlihat sinar api dari kawah Gunung Agung

- Tremor menerus masih terjadi amplitudo 1-2 mm dominan 1 mm

02.00-03.00 WITA:

- Terlihat sinar api dari kawah Gunung Agung

- 02.11 WITA Tremor menerus amplitudo 3-10 mm dominan 3 mm

03.00-04.00 WITA:

- Terlihat sinar api dari kawah Gunung Agung

- Tremor menerus masih terjadi amplitudo 1-2 mm dominan 1 mm

04.00-05.00 WITA:

- Terekam 1 kali gempa letusan dengan amplitudo 21 mm, durasi 40 detik

- Tremor terekam membesar dari pukul 04:30 WITA dengan amplitudo 1-4 mm (dominan 3 mm)

"Hingga pukul 06.00 WITA, secara visual Gunung Agung terlihat jelas. Asap kawah bertekanan sedang teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal dan tinggi 2.500-3.000 m di atas puncak kawah. Teramati letusan dengan tinggi 3.000 m dan warna asap kelabu dan terlihat sinar api," ujar Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, dalam siaran pers pada Senin (27/11).

Dengan peningkatan aktivitas ini pula, pemerintah menghimbau kepada masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian, dan tidak melakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya.

Zona Perkiraan Bahaya yaitu berada di dalam area kawah Gunung Agung dan di seluruh area di dalam radius 8 km dari kawah Gunung Agung dan ditambah perluasan sektoral ke arah Utara-Timurlaut dan Tenggara-Selatan-Baratdaya sejauh 10 km dari kawah Gunung Agung.

Zona Perkiraan Bahaya ini nantinya bisa berubah sesuai dengan kondisi dan aktivitas Gunung Agung."Zona Perkiraan Bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual/terbaru,"ungkap Dadan.

Lebih lanjut Dadan menyebut seluruh masyarakat maupun Pemerintah Daerah, BNPB, BPBD Provinsi Bali, BPBD Kabupaten Karangasem, dan instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan tingkat aktivitas maupun rekomendasi Gunung Agung setiap saat melalui aplikasi MAGMA Indonesia yang dapat diakses melalui website https://magma.vsi.esdm.go.id atau melalui aplikasi Android MAGMA Indonesia yang dapat diunduh di Google Play.

Sementara itu, para pemangku kepentingan di sektor penerbangan dapat mengakses fitur VONA (Volcano Observatory Notice for Aviation). VONA terkirim kode warna MERAH. Terbit hari Minggu (26/11) pukul 05:45 WITA.

"Partisipasi masyarakat juga sangat diharapkan dengan melaporkan kejadian-kejadian yang berkaitan dengan aktivitas Gunung Agung melalui fitur Lapor Bencana,"imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Yudho Winarto
Terbaru