Strategi Resonansi, Kementan Kampanye Masif Sukses Duta Petani Milenial

Minggu, 06 Maret 2022 | 18:54 WIB   Reporter: Noverius Laoli
Strategi Resonansi, Kementan Kampanye Masif Sukses Duta Petani Milenial

ILUSTRASI. Rayndra SM menerima kunjungan Sekretaris BPPSDMP Siti Munifah (kiri)


PERTANIAN -  MAGELANG. Rayndra Syahdan Mahmudin, petani milenial di lereng Gunung Merbabu disambangi Sekretaris BPPSDMP Kementan, Siti Munifah pada Jumat (4/3).

Kebiasaan berbagi ilmu pertanian pada masyarakat di Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah, diapresiasi Kementerian Pertanian sebagai upaya resonansi dari kegigihan mengembangkan potensi pertanian di desanya.

Rayndra gigih mengembangkan kewirausahaan pertanian sejak di SMKN Ngablak Magelang, dengan menjual aneka sayur-mayur hasil panen gurunya di SMK. Tanpa sungkan dan malu dengan teman-teman yang dijumpainya, dia memilih berniaga di kegiatan car free day.

Melanjutkan kuliah di Polbangtan YoMa, Rayndra tetap gigih berniaga. Tiap hari pukul 02:00 hingga 05:00, bangun untuk mencabuti bulu ayam, kemudian diantar ke pasar pukul 06:00, sebelum masuk kuliah pagi.

Baca Juga: Sebanyak 12.000 Ton Daging Impor Bulog Telah Tiba di Tanjung Priok

Kebiasaan Rayndra di pagi buta ternyata diperhatikan seorang pejabat Kementan, yang menginspirasi lahirnya program Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian (PWMP) pada 2016. Dia pun mendapat modal Rp15 juta dari PWMP, bersama dua rekannya, Rayndra membuka usaha pertanian di bawah bendera Cipta Visi Group.

“Saya meluangkan waktu ke Magelang khusus untuk meninjau perkembangan usaha Rayndra. Dia merupakan Duta Petani Milenial atau DPM kebanggaan Kementan, karena 100% made in Kementan. Jebolan dari Polbangtan YoMa,” kata Siti Munifah di lahan peternakan Rayndra seraya menyeruput minuman olahan kelapa dari hasil panen Kelompok Wanita Tani (KWT) binaan Rayndra seperti dikutip dari siaran pers, Minggu (6/3).

Kepada Sekretaris BPPSDMP, Rayndra mengapresiasi dukungan PWMP Kementan. Modal Rp15 juta dia gunakan untuk membuka usaha peternakan ayam Jawa super, persilangan ayam petelur dan ayam Bangkok. Sisa laba digunakan mengembangkan peternakan kambing.

Bisnisnya pun terus berkembang, sehingga pada 2018 diraihnya modal PWMP sebesar Rp30 juta. Rayndra pun menarik investor dengan konsep beternak kambing, domba dan sapi meski minim modal, dia kembangkan pertanian terpadu didukung inovasi dan teknologi.

Baca Juga: Petani Milenial Dituntut Mampu Mengolah Turunan Produksi Pertanian

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa komposisi penduduk Indonesia saat ini, 70% di antaranya generasi milenial. Indonesia juga memiliki potensi agraris melimpah, jika dikolaborasikan dengan baik niscaya akan menjadi peluang bisnis luar biasa.

“Pertanian itu jelas janjinya, jelas menguntungkan. Kamu belum tahu aja. Kamu belum coba. Belum pernah saya melihat pertanian dilakukan secara baik dan benar membuat orangnya merugi dan kesulitan. Pertanian tidak pernah ingkar janji,” kata Mentan Syahrul.

Editor: Noverius Laoli

Terbaru