MEDAN. Nilai ekspor ikan dan udang Sumatera Utara sepanjang tahun lalu mencapai US$ 262,5 juta. Pencapaian ini lebih tinggi 23,72% ketimbang akhir tahun 2013.
Kenaikan nilai ekspor golongan hasil perikanan ini menjadi salah satu penolong menahan penurunan devisa Sumut. Hingga November 2014, nilai devisa Sumut sebesar US$ 8,68 miliar, turun 1,64% dari periode yang sama tahun sebelumnya, yakni US$ 8,83 miliar.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Wien Kusdiatmono mengaku gembira karena di tahun-tahun sebelumnya ada kecenderungan penurunan hasil perikanan menjelang akhir tahun. “Kenaikan ini menunjukkan ada kenaikan permintaan dan harga jual,” kata dia di Medan, Selasa (6/1).
Ketua Kamar Dagang dan Industri Sumut, Ivan Iskandar Batubara menyebutkan, produk ikan dan udang Sumut sebenarnya menjadi salah satu komoditas yang diminati sejak dulu.
Namun, akibat persaingan ketat dari negara produsen lain, termasuk penurunan produksi dalam negeri, ekspor mengalami penurunan. Ivan berharap, pemprov Sumut mendukung penuh produksi dan ekspor ikan, udang dan hasil budidaya ini karena potensi ekspor masih besar, termasuk ke negara penghasil juga seperti Malaysia dan Thailand. Apalagi, pemerintah pusat yang dipimpin Presiden Joko Widodo sudah mendorong sektor maritim sebagai salah satu prioritas pembangunan. (Evalisa Siregar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
