Tarif jalan tol pertama di provinsi ibu kota baru Rp 1.000 per km

Senin, 09 September 2019 | 14:12 WIB Sumber: Kompas.com
Tarif jalan tol pertama di provinsi ibu kota baru Rp 1.000 per km

ILUSTRASI. Proyek pembangunan jalan tol Balikpapan-Samarinda


JALAN TOL - BALIKPAPAN. Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danang Parikesit memastikan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) diresmikan akhir Oktober 2019.

Bagian yang diresmikan merupakan Seksi II, III, dan IV porsi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yakni PT Jasa Marga (Persero) Tbk melalui anak usaha konsorsium PT Jasamarga Balikpapan Samarinda (JBS).

"Sebelumnya dilakukan serah terima dari kontraktor PT Wijaya Karya (Persero) Tbk ke Jasa Marga. Setelah itu, tol ini menjalani uji laik fungsi guna mendapatkan sertifikat laik operasi (SLO), baru kemudian diresmikan," kata Danang saat meninjau perkembangan proyek Tol Balsam, Minggu (8/9).

Baca Juga: Jalan tol layang Jakarta-Cikampek II beroperasi penuh awal 2020

Sementara itu, Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Desi Arryani mengatakan porsi JBS  sudah sangat siap diresmikan, sementara pekerjaan yang masih tersisa dari total keseluruhan berada di Seksi I dan V yang merupakan porsi pemerintah dari APBD dan APBN. "Ya ini di titik-titik tertentu masih berupa tanah," ucap Desi.

Setelah diresmikan, tol ini kemudian disosialisasikan kepada masyarakat sebelum dikenakan tarif sebesar Rp 1.000 per kilometer sesuai Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT).

Namun, tarif ini kemungkinkan akan berubah jika PPJT diamandemen terkait diambilalihnya pekerjaan porsi pemerintah sepanjang 3,8 kilometer oleh JBS.

Hingga saat ini, progres pembangunan fisik Seksi II, III, dan IV sudah mencapai 97,57%. Sisa pekerjaan tinggal pemasangan rambu dan marka jalan, pembangunan gerbang tol, dan komponen akhir konstruksi.

Sementara Seksi I dan V yang merupakan porsi pemerintah masih terkendala pengadaan lahan. Dua seksi ini, menurut Danang, merupakan pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan.

Baca Juga: Wuih, tol pertama ibu kota baru ditargetkan beroperasi Oktober 2019

Terdapat dua bidang lahan yang belum bebas dengan kondisi lunak, dan sebagian tanah rawa, yang tidak stabil sehingga membutuhkan rekayasan engineering.

"Struktur lahan harus di-treatment dulu, contohnya dengan  pile slab, termasuk konstrukai untuk jembatan, dan ini ongkosnya mahal," kata Danang.

Oleh karena itu, pihaknya telah bicara dengan PT Jasa Marga (Persero) untuk ikut mengatasi hal ini, dan disambut baik dengan progres positif. "Ini harus kerja keras untuk menyelesaikan. Makanya kami harapkan BUJT berpartisipasi membangun Seksi I dan V yang kami tawarkan," ucap Danang.

Tol pertama di ibu kota baru Terpilihnya Kalimantan Timur sebagai provinsi ibu kota baru menggantikan Jakarta, melegitimasi kehadiran Jalan Tol Balsam.

Infrastruktur konektivitas ini tak hanya merupakan yang perdana di bumi Kalimantan, melainkan juga sebagai referensi bagi pembangunan infrastruktur berkualitas tinggi (high quality infrastructure).

Baca Juga: Di jalan dan gerbang tol ini, Ganjil-Genap baru resmi berlaku

Menurut Danang, Tol Balsam juga dirancang sebagai penghubung ibu kota Provinsi Kalimantan Timur di Samarinda, dengan sejumlah kota bisnis lainnya seperti Balikpapan, Penajam Paser Utara, Kutai Kertanegara, dan Bontang. "Terutama Penajam Paser Utara, akan memiliki modal infrastruktur berkualitas tinggi yang melayani fungsi ibu kota negara," ujar Danang.

Dia menambahkan, Tol Balsam semakin strategis ketika didukung infrastruktur konektivitas lainnya menuju Pelabuhan Semayang di Balikpapan, dan Pelabuhan Samarinda. "Konektivitas dengan pelabuhan ini untuk mendukung livelihood bagi ibu kota negara," ucap Danang.

Tol Balsam yang dirancang sepanjang 99,35 kilometer merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dibangun dengan skema investasi dan viability gap fund (VGF).

Untuk skema investasi yang dikerjakan PT JBS mencakup Seksi I Km 13, Seksi II, Seksi III, dan Seksi IV (Samboja-Jembatan Mahkota II). Sementara skema VGF yang dikerjakan pemerintah meliputi Seksi 1 (KM13-Samboja) dan Segmen 5 (KM 13-Bandara Sepinggan) Jalan berbayar ini bakal dilengkapi dengan empat gerbang tol.

Baca Juga: Seksi 1-3 Tol Cisumdawu ditargetkan fungsional pada mudik Lebaran tahun 2020

Keempatnya terletak di gerbang tol (GT) Manggar dengan ramp on/ramp off di Jl Mulawarman dan GT Karang Joang dengan ramp on/ramp off di Jl Soekarno-Hatta KM 13.

Kemudian, GT Samboja dengan ramp on/ramp off yang berada di Jl. Soekarno-Hatta Km 38 dan GT Palaran dengan ramp on/ramp off di Jl. Soekarno-Hatta km 4 (Samarinda). (Hilda B Alexander)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tol Pertama di Provinsi Ibu Kota Baru Bertarif Rp 1.000 Per Kilometer",

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 3 Tampilkan Semua
Editor: Yudho Winarto
Terbaru