Teknologi Bioflok Diluncurkan Sebagai Solusi Ekonomi Berkelanjutan Bagi Nelayan

Minggu, 02 Maret 2025 | 22:32 WIB   Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk
Teknologi Bioflok Diluncurkan Sebagai Solusi Ekonomi Berkelanjutan Bagi Nelayan

ILUSTRASI. PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) luncurkan teknologi bioflok


PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN - JAKARTA. PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Dumai memperkenalkan teknologi bioflok untuk membantu para nelayan melakukan budidaya ikan. Teknologi ini khususnya diperuntukkan untuk para nelayan di Kelurahan Mundam, Kecamatan Medang Kampai.

Sekretaris KPI, Hermansyah Y Nasroen mengatakan, teknologi bioflok bisa jadi solusi ekonomi yang lebih stabil dan berkelanjutan untuk para nelayan. “Untuk mendukung operasional kolam bioflok, kami membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) off-grid dengan kapasitas panel surya 4,4 kWp dan baterai 5 kWh,” kata Hermansyah dalam keterangannya, Minggu (2/3).

PLTS ini merupakan bagian dari program Desa Energi Berdikari (DEB) Pertamina. Dengan adanya listrik tenaga surya, nelayan tidak lagi khawatir soal biaya listrik untuk penerangan di dermaga dan kolam bioflok.

Baca Juga: Ada Program Pemutihan Utang untuk Petani dan Nelayan, Ini Informasinya 

Para nelayan juga disebut bisa menghemat hingga Rp 9,3 juta per tahun. Selain itu, penggunaan energi bersih ini juga membantu mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 5,52 ton CO₂ per tahun.

Sistem bioflok sudah diterapkan para nelayan yang tergabung dalam Kelompok Usaha Bersama (KUB) Mundam Jaya dalam membudidayakan ikan nila di kolam terpal. Metodenya cukup sederhana dan tidak membutuhkan lahan luas.  Selain itu, waktu panennya pun relatif cepat, hanya sekitar 4–6 bulan, tergantung jenis ikan yang dibudidayakan.

Tak hanya memberikan fasilitas kolam bioflok dan pelatihan budidaya ikan, kata Hermasyah, Kilang Dumai juga memastikan program ini berjalan berkelanjutan dengan menyediakan sumber energi ramah lingkungan.

Baca Juga: Roda Kredit Berkelanjutan Masih Terus Berjalan

Hermansyah menegaskan bahwa program ini tidak hanya untuk mendukung usaha nelayan, tapi juga tentang mendorong kesadaran masyarakat terhadap penggunaan energi terbarukan. Dengan PLTS ini, nelayan tidak harus bergantung pada listrik konvensional lagi.

Teknologi baru itu dihadirkan KPI Dumai karena melihat tantangan dihadapi nelayan sekitar Kilang Dumai saat cuaca sering tidak menentu. Ombak tinggi, angin kencang, dan abrasi pantai membuat mereka kesulitan untuk melaut dan mendapatkan hasil tangkapan yang cukup. “Ditambah, infrastruktur perikanan yang masih terbatas membuat situasi semakin sulit.” pungkas Hermasyah. 

 

 

Selanjutnya: Victoria Care (VICI) Optimalkan Momentum Ramadan, Siapkan Paket Tematik & Produk Baru

Menarik Dibaca: Taza Tampilkan Koleksi The Unfeigned di London Muslim Shopping Festival

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dina Hutauruk
Terbaru