Terbanyak di Indonesia, 21 daerah di Jawa Tengah zona merah corona

Kamis, 21 Januari 2021 | 08:02 WIB   Reporter: Adi Wikanto
Terbanyak di Indonesia, 21 daerah di Jawa Tengah zona merah corona

ILUSTRASI. Terbanyak di Indonesia, 21 daerah di Jawa Tengah zona merah corona. ANTARA FOTO/Humas Pemprov Jateng-Arif Slam/ast/foc.


Zona Merah Corona di Jawa Timur

  • Kota Madiun    
  • Ponorogo    
  • Trenggalek    
  • Nganjuk    
  • Madiun    
  • Magetan  
  • Ngawi    

Zona Merah Corona di Jawa Tengah

  • Banyumas    
  • Purbalingga    
  • Kebumen    
  • Semarang    
  • Kendal    
  • Batang    
  • Pemalang    
  • Brebes    
  • Kota Magelang    
  • Kota Surakarta    
  • Kota Semarang    
  • Kota Tegal    
  • Wonosobo    
  • Magelang    
  • Wonogiri    
  • Karanganyar    
  • Sragen    
  • Grobogan    
  • Rembang    
  • Pati    
  • Jepara    

Zona Merah Corona di Jawa Barat

  • Bandung    
  • Ciamis    
  • Karawang    
  • Bandung Barat    
  • Kota Bekasi    
  • Kota Depok    

Zona Merah Corona di DKI Jakarta

  • Jakarta Utara    
  • Jakarta Barat    
  • Jakarta Selatan    
  • Jakarta Timur    

Zona Merah Corona di Daerah Istimewa Yogyakarta

  • Kulon Progo    
  • Bantul    
  • Gunungkidul    
  • Sleman    
  • Kota Yogyakarta    

Zona Merah Corona di Banten

  • Tangerang
  • Serang    
  • Kota Cilegon    
  • Kota Tangerang Selatan    

Zona Merah Corona di Bali

  • Jembrana    
  • Tabanan    
  • Badung    
  • Gianyar    
  • Kota Denpasar

Perhitungan indikator kesehatan masyarakat:

 

Peta Zonasi Risiko daerah dihitung berdasarkan indikator-indikator kesehatan masyarakat dengan menggunakan skoring dan pembobotan.
Indikator-indikator yang digunakan adalah sbb:

Indikator epidmiologi:
1) Penurunan jumlah kasus positif & probable pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
2) Penurunan jumlah kasus suspek pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
3) Penurunan jumlah meninggal kasus positif & probable pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
4) Penurunan jumlah meninggal kasus suspek pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
5) Penurunan jumlah kasus positif & probable yang dirawat di RS pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
6) Penurunan jumlah kasus suspek yang dirawat di RS pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
7) Persentase kumulatif kasus sembuh dari seluruh kasus positif & probable
8) Laju insidensi kasus positif per 100,000 penduduk
9) Mortality rate kasus positif per 100,000 penduduk
10) Kecepatan Laju Insidensi per 100,000 penduduk

PS. Data probable didapatkan dari data PHEOC utk nomor 1, 3, 7, sedangkan data probable untuk nomor 6 didapatkan dari data RS Online

Indikator surveilans kesehatan masyarakat
1) Jumlah pemeriksaan sampel diagnosis meningkat selama 2 minggu terakhir
2) Positivity rate rendah (target ≤5% sampel positif dari seluruh orang yang diperiksa)

Indikator pelayanan kesehatan
1) Jumlah tempat tidur di ruang isolasi RS Rujukan mampu menampung s.d >20% jumlah pasien positif COVID-19 yang dirawat di RS
2) Jumlah tempat tidur di RS Rujukan mampu menampung s.d >20% jumlah ODP, PDP, dan pasien positif COVID-19 yang dirawat di RS

Sumber data:
- Data kasus positif dan pemeriksaan laboratorium berdasarkan data surveilans Kementerian Kesehatan.
- Data pasien ODP, PDP, dan kapasitas pelayanan RS didapatkan berdasarkan data RS Online di bawah koordinasi Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan.

Ingat pandemi Covid-19 belum berakhir, banyak daerah berstatus zona merah corona. Patuhi protokol kesehatan, selalu kenakan masker, jaga jarak, dan rajin mencuci tangan.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

 

Selanjutnya: Berapa dosis kebutuhan vitamin C untuk menjaga daya tahan tubuh dari corona?

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto
Terbaru