PENDIDIKAN - Tiga siswi, Balqisy Rahmania, Juanita Kintan Paramavidya, dan Salma Alfiyah, membanggakan Indonesia, terutama Bandung, karena prestasinya di Olimpiade Sains dan Matematika global, 10th International Scientific League of PAYA di Iran, pada 10-11 Agustus 2017.
Prestasi itu mengharukan pihak sekolah, SMA Muthahhari Bandung, karena kebanyakan para juara olimpiade internasional dominan anak laki-laki.
Bertempat di Universitas Abbas Pour dan Universitas Syahid Behesyti, dua medali perunggu untuk performa individual diraih Balqisy Rahmania dan Juanita Kintan Paramavidya. Sementara satu penghargaan Mention with honour atas nama Salma Alfiyah.
Dalam rilis yang diterima Tribun Jabar, Senin (14/8/2017), ketiganya berhasil menyisihkan peserta lainnya yang berasal dari Afghanistan, Inggris, Tanzania, Iraq, Suriah, India, Pakistan, dan Turki.
Guru pembimbing mereka, Feliticia Rakhmat, kemenangan ini membanggakan dan mengharukan karena tim tersebut menjadi tim perempuan dari Indonesia yang pertama meraih medali.
"Kami bersyukur, Alhamdulillah. Ini karunia. Sebuah perjalanan yang menyenangkan. Tak menyangka juga (bisa dapat). Kalau persiapan lebih awal, mungkin bisa lebih baik," katanya.
Juanita Kintan Paramavidya, pemenang medali, meyakini prestasinya akan lebih baik jika persiapan lebih awal.
Penghargaan ini mengulang prestasi pada 2015 lalu, ketika dua siswa sekolah tersebut memperoleh medali perak kategori Ilmu Matematika dalam 8th International Scientific League of PAYA di Iran, 29-30 Juli 2015.
Kepala Sekolah SMA Muthahhari Bandung Miftah Fauzi Rakhmat bersyukur bisa meraih prestasi prestisius tersebut.
“Alhamdulillah, kembali menorehkan prestasi, mengharumkan nama bangsa. Semoga jadi kado sederhana anak-anak SMA Plus Muthahhari bagi ulang tahun kemerdekaan Indonesia,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News