KONTAN.CO.ID - Dua puluh empat tahun yang lalu, tepatnya pada 6 November 2001, uang rupiah pecahan 5.000 dengan gambar Pahlawan Nasional Tuanku Imam Bonjol diedarkan ke seluruh Indonesia.
Pengedaran uang rupiah pecahan 5.000 bergambar Tuanku Imam Bonjol ini berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor: 3/ 19/ PBI/ 2001 Tentang Pengeluaran dan Pengedaran uang Rupiah Pecahan 5.000 (Lima Ribu) Tahun Emisi 2001.
Pada pecahan uang tersebut terdapat gambar Pahlawan Nasional Tuanku Imam Bonjol, dan di bawahnya dicantumkan tulisan “TUANKU IMAM BONDJOL”.
Di sebelah kiri gambar utama terdapat angka nominal “5000” arah horizontal, sebagian gambar recto verso yang apabila diterawangkan ke arah cahaya akan terlihat logo “BI”, embosse berbentuk roset dengan cetak tanpa tinta, anti foto copy dalam bentuk tulisan “RI”, anti fotoreproduksi dalam bentuk tulisan “BI” yang berulang dan berseling terbalik, tulisan “BANK INDONESIA” dan tulisan “LIMA RIBU RUPIAH”.

Berbicara tentang Tuanku Imam Bonjol, beliau adalah salah satu Pahlawan Nasional yang terlibat dalam peristiwa penting melawan Belanda dalam peperangan yang dikenal dengan nama Perang Padri pada tahun 1808-1838.
Ingin lebih tahu tentang Tuanku Imam Bonjol? Simak cerita singkatnya dalam memimpin peperangan melawan Belanda di peristiwa Perang Padri.
Baca Juga: Waspada Hujan! Prakiraan Cuaca Jabodetabek 6 November 2025
Tuanku Imam Bonjol dan Perang Padri
Mengutip dari laman dtsmp.kemendikdasmen.go.id, Tuanku Imam Bonjol lahir dengan nama Muhammad Syahab pada tahun 1772 di Sumatera Barat.
Ia merupakan seorang pemimpin perang dan ulama dari Minangkabau yang terkenal akan perjaungannya melawan Belanda dalam Perang Padri.
Pemberontakan yang dipimpinnya bertujuan untuk mengusir penjajah Belanda dan untuk melindungi kebebasan beragama di wilayah Minangkabau.
Mengutip Wikipedia, sebutan nama Tuanku Imam Bonjol didapatkan setelah ditunjuk sebagai salah seorang pemimpin bagi kaum Padri di Bonjol.
Ia sebenarnya tidak terlibat perang sejak awal. Ia baru terlihat setelah Tuanku nan Renceh dari Kamang, Agam sebagai salah seorang pemimpin Harimau Nan Salapan menunjuknya sebagai imam (pemimpin).
Menggabungkan keahlian agama dan militer, Tuanku Imam Bonjol memimpin gerakan perlawanan rakyat Minangkabau terhadap Belanda dengan strategi perang gerilya yang efektif.
Baca Juga: Daftar Tempat Bersejarah di Bandung yang Menarik Dikunjungi Wisatawan
Mengutip laman Unesco.or.id, beberapa strategi yang berhasil dijalankan adalah sebagai berikut:
- Pertahanan Alamiah: Benteng Bonjol dibangun di atas bukit, sehingga sulit ditembus pasukan Belanda
- Mobilisasi Rakyat: Dalam menggerakan rakyat untuk membantu perlawanan, baik sebagai prajurit maupun penyedia logistik.
- Serangan Kilat: Melakukan serangan mendadak terhadap pasukan Belanda untuk melemahkan persenjataan dan moral musuh.
- Diplomasi: Imam Bonjol beberapa kali mencoba jalan damai, tetapi Belanda sering melanggar perjanjian sehingga pertempuran kembali pecah.
Pergerakan Tuanku Imam Bonjol mulai terhenti setelah Belanda mengerahkan kekuatan besar untuk mengepung Benteng Bonjol pada tahun 1837.
Belanda menggunakan taktik licik, mereka mengundang Tuanku Imam Bonjol untuk berunding dengan janji keselamatan.
Namun, perundingan itu ternyata jebakan yang berakhir dengan penangkapan.
Tuanku Imam Bonjol kemudian diasingkan ke beberapa tempat, termasuk Cianjur (1837), Ambon (1838), dan Manado (1838-1864) yang menjadi tempat pengasingan terakhirnya.
Baca Juga: Gusti Purboyo Resmi Menyandang Gelar Paku Buwono XIV, Sesuai Adat Kasunanan Surakarta
Meskipun diasingkan, Tuanku Imam Bonjol menjalani hidup dengan tegar. Ia dikenal sebagai sosok yang kharismatik, tetap mengajarkan agama, dan menjaga wibawa meskipun jauh dari tanah kelahirannya.
Imam Bonjol wafat pada tanggal 6 November tahun 1864 di Manado.
Seperti yang telah disebutkan di awal, sebagai bentuk penghormatan atas perjuangannya, Tuanku Imam Bonjol menjadi wajah dari uang Rupiah pecahan 5.000 tahun emisi 2001 yang juga disebarkan pada tanggal 6 November.
Apakah Anda masih menyimpan pecahan Rp 5.000 bergambar Tuanku Imam Bonjol sampai saat ini?
Tonton: Presiden Prabowo Subianto Tegaskan Dirinya Tidak Takut dan Tidak Diatur-atur Joko Widodo
Selanjutnya: Moto G100s Dirilis: Snapdragon 7s Gen 2, Baterai 7.000 mAh, Harga Rp 2 Jutaan
Menarik Dibaca: Samsung A06 Memasang Lensa Utama 50 MP, Bisa Lakukan Digital Zoom hingga 10x
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News