CLOSE [X]

Udara & Air Hujan di Surabaya Tercemar Mikroplastik, Simak Dampaknya untuk Kesehatan

Rabu, 19 November 2025 | 04:25 WIB
Udara & Air Hujan di Surabaya Tercemar Mikroplastik, Simak Dampaknya untuk Kesehatan

ILUSTRASI. Udara & Air Hujan di Surabaya Tercemar Mikroplastik, Simak Dampaknya untuk Kesehatan


Reporter: Adi Wikanto  | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Mikroplastik mencemari udara dan air hujan di Kota Surabaya, Jawa Timur. Berikut bahaya mikroplastik untuk kesehatan tubuh.

Diberitakan Kompas.com, Kota Surabaya menduduki peringkat ke-6 dengan kandungan mikroplastik pada udara dan air hujan sebanyak 12 partikel/90 cm2/2 jam. Survei ini dikeluarkan oleh peneliti dan aktivis lingkungan Jaringan Gen Z Jatim Tolak Plastik Sekali Pakai (Jejak), Komunitas Growgreen, River Warrior dan Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (Ecoton) melalui penelitian di 18 kota di Indonesia.

Tidak hanya di udara dan air hujan, kandungan mikroplastik telah masuk ke jaringan tubuh manusia. Paling banyak jenis partikel PET (polyethylene terephthalate) dan PE (polyethylene).

PET dan PE umumnya ditemukan pada botol minuman, serat tekstil polyster dan kemasan makanan. “Kami mendeteksi partikel PET dan PE dalam berbagai jaringan tubuh manusia, termasuk aliran darah, paru-paru, plasenta dan cairan amnion, saluran pencernaan, serta jaringan otak,” kata Juru Kampanye Ecoton, Jofany Ahmad Arianto, Selasa (18/11/2025).

Baca Juga: Operasi Zebra 2025, Dimana Lokasi Razia di Jakarta? Cek Besaran Denda Tilang

Bahaya mikroplastik

Fenomena mikroplastik di udara dan hujan bukan hanya terjadi di Jakarta. Studi serupa di Nature Geoscience (2023) menemukan partikel mikroplastik juga turun bersama hujan di kota besar dunia seperti Paris dan Tokyo. 

Paparan jangka panjang diyakini dapat menimbulkan gangguan pernapasan dan peradangan sistemik bila partikel terhirup secara terus-menerus.

Dilansir dari website resmi Kementerian Kesehatan, mikroplastik adalah potongan plastik yang sangat kecil dan dapat mencemari lingkungan. Meskipun ada berbagai pendapat mengenai ukurannya, mikroplastik didefinisikan memiliki diameter yang kurang dari 5 mm.

Terdapat dua jenis mikroplastik yaitu mikro primer yang diproduksi langsung untuk produk tertentu yang dipakai manusia (seperti sabun, deterjen, kosmetik, dan pakaian), serta mikro sekunder yang berasal dari penguraian sampah plastik di lautan. Kedua jenis mikroplastik ini dapat bertahan di lingkungan dalam waktu yang lama.

Tonton: Bakal Tembus US$ 100 Miliar, Kontribusi Ekonomi Digital Topang Pertumbuhan Ekonomi

Mikroplastik dapat ditelan oleh makhluk hidup yang sangat kecil seperti bakteri, amoeba dan plankton yang hidup di perairan hingga akhirnya dimakan oleh pemangsanya seperti ikan atau hewan air lainnya sehingga akan mengalami penimbunan di dalam tubuh hewan pemangsa tersebut.

Mikroplastik dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan, minuman dan pernafasan. 

Dampak mikroplastik masuk ke dalam tubuh manusia adalah dapat terendap di saluran pernapasan, saluran pencernaan dan di organ lain. Endapan mikroplastik dalam tubuh merupakan endapan benda asing yang tidak dapat dicerna atau diserap oleh tubuh. Ini dapat menimbulkan iritasi. Bila dibiarkan terlalu lama maka akan terjadi peradangan yang dapat memicu timbulnya tumor bahkan kanker.

 

Pertamina Blokir 394.000 Nomor Kendaraan Penenggak BBM Subsidi

Selanjutnya: Bank Mandiri Buka Lowongan ODP Regional Business 2026, Simak Syaratnya

Menarik Dibaca: Pakai Gratis 20 Twibbon Galungan dan Kuningan 2025 Terbaru Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Tag

Terbaru