BANJIR - JAKARTA. BNPB memantau dan membantu upaya BPBD di wilayah Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek) dalam penanganan darurat banjir. Personel BPBD yang dibantu dengan unsur terkait terus bersiaga dan melayani masyarakat terdampak bencana, seperti penyediaan makanan, pendataan dan evakuasi.
Perkembangan terkini di wilayah Kabupaten Bekasi hingga Selasa (4/3), pukul 19.00 WIB, banjir di beberapa titik belum surut. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat masih melakukan pendataan dan penanganan di lokasi terdampak. Data terkini tercatat sebanyak 18 desa di 10 kecamatan yang terdampak banjir.
Kecamatan tersebut yaitu Kecamatan Bojongmangu, Cikarang Utara, CIkarang Timur, Cikarang Pusat, Cibitung, Cibarusah, Serang Baru, Setu, Tambun Utara dan Tambun Selatan.
Sebanyak 13.704 KK atau 51.320 jiwa di sejumlah kecamatan tersebut terdampak banjir. BPBD masih terus melakukan pendataan di lapangan.
Pemerintah Kabupaten Bekasi sudah sejak tahun lalu menetapkan status siaga bencana hidrometeorologi basah (banjir, longsor, curah hujan ekstrem, abrasi, angin kencang dan puting beliung) terhitung 21 Oktober 2024 hingga 31 Mei 2025.
Baca Juga: Stasiun Bekasi Lumpuh Diterjang Banjir, Motor-motor di Penitipan Terendam
Di wilayah Kota Bekasi, banjir menggenangi 25 kelurahan di 12 kecamatan. Masyarakat terdampak sebanyak 18.738 KK (61.233 jiwa). Bencana ini mengakibatkan 47 KK atau 360 jiwa dari Kecamatan Bekasi Utara mengungsi sementara waktu ke musola Jumiatur Khair. Hingga Selasa sore (4/3), listrik masih padam di wilayah terdampak banjir.
Pemerintah daerah setempat telah menetapkan status kedaruratan menyikapi bencana hidrometeorologi di wilayahnya.
Sementara itu, banjir di wilayah Jakarta genangan masih terjadi di beberapa kelurahan, seperti di Jakarta Selatan, Jakarta Timur dan Jakarta Barat. Total warga terdampak sebanyak 770 KK (2.098 jiwa), sedang data warga mengungsi sejumlah 313 KK (1.236 jiwa). Distribusi titik pengungsian berada di beberapa kelurahan di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.
Sedangkan di Provinsi Banten, BNPB memonitor banjir terjadi di Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan.
Banjir melanda 7 desa pada 7 kecamatan di Kabupaten Tangerang. Sebanyak 1.373 KK atau 4.157 jiwa terdampak bencana ini. Petugas BPBD setempat masih melakukan pendataan dampak di lapangan.
Sedangkan di Tangerang Selatan, 1.870 KK terdampak di 5 kecamatan. Hingga hari ini, Selasa (4/3), sebagian besar wilayah Kota Tangerang Selatan genangan belum surut.
Baca Juga: Prabowo Instruksikan Ini untuk Tangani Banjir di Bekasi
Di wilayah Kota Depok, banjir menyasar pada 15 kelurahan di 8 kecamatan. Kondisi terkini terpantau genangan air di sebagian besar wilayah sudah surut. Genangan masih terlihat di Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Pancoran Mas, dengan tinggi muka air 30 – 40 cm.
Bencana banjir di wilayah itu berdampak pada 603 KK atau 398 jiwa. Di samping itu, tercatat kerugian material dengan kategori terdampak pada rumah 86 unit, fasilitas pendidikan 1, fasilitas ibadah 1 dan jaringan pipa gas 1 titik.
Menyikapi sejumlah bencana banjir di beberapa wilayah, BNPB telah mengerahkan personel, termasuk pendampingan oleh pejabat eselon I dan II. Selain itu, BNPB mengerahkan peralatan dan bantuan makanan dan non-makanan kepada BPBD yang wilayah terdampak bencana hidrometeorologi.
Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto juga telah meninjau bencana banjir di wilayah Cisarua, Kabupaten Bogor, beberapa waktu lalu.
Upaya mitigasi dan pencegahan terhadap potensi bahaya yang lebih luas, BNPB melakukan operasi modifikasi cuaca pada 4 – 8 Maret 2025. Hal tersebut bertujuan untuk mengalihkan hujan ke area target sehingga ini diharapkan tidak memicu terjadinya banjir di Jabodetabek.
Selanjutnya: Wall Street Memerah Selasa (4/3), Nasdaq Masuki Tren Koreksi Akibat Kejatuhan Nvidia
Menarik Dibaca: Selebgram Aghnia & Stefany Talita Luncurkan Eze Nails, Koleksi Kuku Tempel Premium
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News