JAKARTA. Calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menilai sebaiknya tidak mengecap sebuah kelompok dengan tindakan tertentu yang belum tentu selalu tepat.
Hal itu diungkapkan Sandi usai menonton video kampanye singkat dari Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat yang diunggah melalui akun media sosial Instagram Basuki, @basukibtp, beberapa hari lalu.
"Jangan melegalisasi dan melabelisasi sekelompok tertentu dengan (tindakan) anarkistis dan perpecahan. Kita gunakan kesempatan sembilan hari ini untuk fokus di program-program yang justru mempersatukan warga," kata Sandi setelah acara diskusi di gedung Mid Plaza, Jakarta Pusat, Senin (10/4).
Adapun dalam video kampanye berdurasi satu menit tersebut terdapat adegan beberapa anak muda yang menggedor-gedor sebuah mobil. Di dalam mobil tersebut, terlihat ibu yang merangkul anaknya.
Kemudian nampak juga beberapa pria berunjuk rasa. Di belakangnya ada spanduk provokatif. Terlihat pula sejumlah pemain sepakbola, bulutangkis, dan penari yang memakai kostum dari berbagai suku dan daerah.
Dalam tayangan terakhirnya, terlihat Ahok dan Djarot yang bersama-sama menemui warga. Narasi video itu diisi oleh orasi Djarot saat Konser "Gue 2". Video tersebut jadi perbincangan netizen di media sosial dan disertai tagar #Kampanyeahokjahat yang memuncaki trending topic di Twitter Indonesia.
Terkait dengan adegan yang dianggap memprovokasi, Sandi enggan berkomentar lebih lanjut. Dia berpesan, agar tidak ada lagi hal-hal yang berpotensi memecah belah warga, baik menjelang hari pemungutan suara maupun setelahnya. (Andri Donnal Putera)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News