Waspada, jumlah kasus corona di Jawa Timur masih bisa bertambah

Selasa, 30 Juni 2020 | 12:11 WIB Sumber: Kompas.com
Waspada, jumlah kasus corona di Jawa Timur masih bisa bertambah

ILUSTRASI. Dokter patologi klinik menunjukkan cara kerja alat Polymerase Chain Reaction (PCR) di Ruang Ektraksi DNA dan RNA Laboratorium Mikrobiologi RSUD Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (20/6/2020). Pengoperasian alat PCR yang dapat memeriksa 1.000 sampel tersebut, dih


Empat klaster aktif

Awal peningkatan kasus virus corona di Jawa Timur adalah saat ditemukannya empat klaster sekaligus.  Menurut Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo, peningkatan kasus di Jawa Timur disebabkan oleh aktifnya empat klaster yang menjadi sumber penularan virus corona di sana.

Baca juga: Iran ingin menangkap Presiden AS Donald Trump, ada apa?

"Jawa Timur ini termasuk daerah yang potensi dari klaster tertentu sangat tinggi. Antara lain dari Gowa, kemudian jemaah tabligh, termasuk juga yang berasal dari dalam, yaitu Pesantren Temboro dan pabrik Sampoerna," ujar Doni, seperti diberitakan Kompas.com, Rabu (27/5/2020).

Menindaklanjuti temuan itu, Gugus Tugas beserta Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur terus melacak orang-orang yang terlibat kontak dengan empat klaster tersebut. Pemerintah pusat juga memberikan dukungan agar kurva penularan Covid-19 di Jawa Timur bisa melandai.

Dukungan dari pemerintah pusat berupa dua mobile unit polymerase chain reaction (PCR) laboratorium yang masing-masing berkapasitas empat mesin. Kedua mobile unit PCR laboratorium itu bisa mengetes 800 spesimen dalam sehari yang berarti peningkatan dalam hal kapasitas tes yang bisa dilakukan.

Epidemiolog dari FKM UI, Pandu Riono mengatakan terjadinya tren peningkatan jumlah kasus di luar DKI Jakarta yang bergeser ke Jatim dan wilayah luar Pulau Jawa bisa terjadi karena dua faktor. "Dua faktor yang berpengaruh karena banyak orang yang mudik atau mudik balik, dan peningkatan kapasitas tes pada penduduk yang berisiko," kata Pandu saat dihubungi Kompas.com, Minggu (31/5/2020).

Baca juga: Mau tahu biaya perawatan pasien Covid-19, simak yuk

Menurut Pandu, peningkatan kasus yang disebabkan adanya peningkatan kapasitas tes merupakan sesuatu yang bermakna positif. Dengan adanya peningkatan kapasitas tes ini, maka deteksi dan pelacakan pasien positif bisa lebih mudah dilakukan. "Sehingga, kalau ada kabupaten atau kota yang nol kasus atau sedikit, mungkin disebabkan tes yang sedikit juga. Jangan senang dulu," kata Pandu mengingatkan.

(Dian Erika Nugraheny)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jawa Timur: Paling Sedikit Periksa Spesimen, Catat Kasus Covid-19 Tertinggi",

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto

Terbaru