Wiranto ditusuk di bagian perut, ini lima fakta penyerangan

Kamis, 10 Oktober 2019 | 14:46 WIB Sumber: Kompas.com
Wiranto ditusuk di bagian perut, ini lima fakta penyerangan

ILUSTRASI. Indonesia Chief Security Minister Wiranto delivers a speech during a meeting between former militants and victims in Jakarta, Indonesia, February 28, 2018.


3. Usai resmikan Universitas di Pandeglang 

Deden Kurniawan Jurnalis KompasTV dalam laporannya mengatakan Menko Polhukam Wiranto diserang dua orang setelah meresmikan Universitas Mathla'ul Awal di Pandeglang, Banten, pada Kamis (10/10). 

Keduanya menyerang saat Wiranto akan masuk ke dalam mobil setelah peresmian universitas itu selesai dilakukan. Wiranto ditusuk di bagian perut. 

Baca Juga: BREAKING NEWS: Wiranto ditusuk orang tak dikenal, pelaku sudah diamankan

4. Seorang penyerang gunakan cadar 

Salah seorang pelaku penyerangan adalah seorang perempuan, yang disebut memakai cadar. 

"Rombongan berhenti, beberapa orang ikut menjaga Wiranto ketika turun dari mobil, tiba-tiba ada satu orang tidak dikenal menusuk Pak Wiranto, lalu ada satu orang perempuan lagi bercadar yang berusaha untuk menusuk," kata seorang warga Madrain (27), kepada wartawan di Alun-alun Menes. 

Usai ditusuk, Wiranto langsung ambruk dan pelaku penusukan diamankan polisi. 

Baca Juga: Wiranto minta maaf terkait pernyataan pengungsi Ambon beban pemerintah

5. Ada 2 luka tusukan dalam 

Direktur RSUD Berkah yang merawat Wiranto, Dokter Firmnasyah, menjelaskan, Wiranto mendapat dua luka tusukan dan cukup dalam. Oleh karena itu, Wiranto akan dirujuk ke RSPAD Jakarta.

Saat dibawa ke rumah sakit, Wiranto dipangku ajudan dan dalam kondisi sadar. "Beliau mendapat dua luka di bawah perut dan ditangani RSUD dalam kondisi sadar," kata Firmasnyah kepada Kompas TV. Firmansyah mengatakan, pihaknya langsung melakukan tindakan medis. (Rachmawati)


Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Fakta Penyerangan Wiranto di Padeglang, Ditusuk Bagian Perut Saat Turun dari Mobil",

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli

Terbaru