Yogyakarta ditetapkan siaga darurat bencana

Rabu, 29 November 2017 | 13:43 WIB Sumber: Antara
Yogyakarta ditetapkan siaga darurat bencana


SIAGA BENCANA - YOGYAKARTA. Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X menetapkan DIY berstatus siaga darurat bencana. Penetapan status ini menyikapi cuaca ekstrem yang mengakibatkan bencana banjir, longsor, dan angin kencang di daerah ini.

"Karena hujan ekstrem menurut BMKG berlangsung tiga hari, ya kita daruratnya satu minggu," kata Sultan seusai rapat koordinasi dengan jajaran BPBD DIY di Kantor Kepatihan, Yogyakarta, Rabu (29/11).

Sultan mengatakan dengan dikeluarkannya status tersebut, pemerintah kabupaten serta provinsi dapat menggunakan dana cadangan masing-masing untuk melakukan perbaikan maupun untuk membantu berbagai keperluan warga terdampak bencana.

"Untuk mengeluarkan (dana tak terduga) dasarnya dari pernyataan gubernur yang ditindaklanjuti dengan keputusan bupati," katanya.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) DIY Krido Suprayitno mengatakan, peningkatan status siaga darurat mempertimbangkan terus bertambahnya titik bencana di DIY yang dipicu cuaca ekstrem akibat siklon tropis Cempaka.

"Intensitas hujan yang tinggi dan kejadian bencana yang bertambah menjadi latar belakang penetapan siaga darurat," ujarnya.

Dengan penetapan siaga itu, menurut Krido, pemerintah kabupaten/kota akan ikut terlibat dengan mengoptimalkan sumber daya manusia maupun keuangan yang dimiliki. "Kabupaten/kota bisa mengoptimalkan dulu dana tak terduga yang dimiliki baru kalau ada kekurangan akan ditambah dari provinsi," katanya.

Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) DIY, Bambang Wisnu Handoyo mengatakan, Pemda DIY telah menyiapkan dana tidak terduga bencana mencapai Rp 14 miliar. Dengan adanya status siaga darurat tersebut dana tersebut dapat digunakan untuk membantu penanganan bencana di kabupaten/kota.

"Jadi provinsi sifatnya mem-backup saja. Kabupaten/kota bisa mengusulkan sesuai kebutuhan apabila dana tak terduga masing-masing tidak mencukupi," imbuhnya.

Berdasarkan data terakhir dari Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD DIY hingga Rabu (29/11), di Kota Yogyakarta teridentifikasi lokasi terdampak bencana angin kencang mencapai 9 titik, tanah longsor 9 titik dengan jumlah warga terdampak mencapai 151 orang dan tiga meninggal dunia.

Di Kabupaten Bantul terdapat 67 titik dampak bencana angin kencang, 45 titik tanah longsor, dan 31 titik bencana banjir dengan jumlah warga terdampak mencapai 4.756 orang dan 1 orang menunggal dunia.

Selanjutnya di Kabupaten Kulon Progo tercatat 20 titik bencana angin kencang, 27 titik tanah longsor, dan 6 titik bencana banjir dengan jumlah warga terdampak mencapai 58 orang dan korban luka 3 orang.

Sementara di Kabupaten Gunung Kidul, bencana angin kencang 9 titik, tanah longsor 9 titik, dan banjir 44 titik dengan jumlah warga terdampak mencapai 3.276, dua orang luka-luka, dan satu meninggal dunia.

Di Kabupaten Sleman, bencana angin kencang terpantau di 17 titik, tanah longsor 15 titik, dan banjir 28 titik dengan jumlah warga terdampak mencapai 214 orang. (Luqman Hakim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini
Terbaru