3 Negara Ini Bakal Menggarap Proyek Lanjutan MRT Jakarta, Siapa Saja?

Kamis, 17 November 2022 | 04:00 WIB   Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie
3 Negara Ini Bakal Menggarap Proyek Lanjutan MRT Jakarta, Siapa Saja?


MRT - BALI. Ajang KTT G20 memberikan kemudahan bagi Indonesia dalam menjaring investasi asing. Salah satunya adalah investasi asing di proyek MRT Jakarta. 

Mengutip laman indonesia.go.id, ada tiga negara yang menyatakan keseriusannya dalam menggarap proyek strategis nasional tersebut. Bahkan, ketiga negara sudah menandatangani nota kesepahaman kerja sama alias Memorandum of Cooperation (MoC). Kegiatan tersebut dilakukan di sela-sela persiapan KTT G20 di Nusa Dua, Bali, Senin (14/11/2022).

Nantinya, ketiga negara akan ikut mengembangkan  fase tiga dan empat MRT ibu kota. 

Sekadar mengingatkan, saat ini MRT sudah mengoperasikan fase pertama yang melayani rute utara-selatan antara Lebak Bulus menuju Bundaran Hotel Indonesia sejauh 16 kilometer. 

Kemudian, pemerintah sedang mengembangkan MRT fase kedua, dengan rute Bundaran HI menuju Ancol Barat sejauh 11,8 km dan direncanakan beroperasi pada tahun 2027 mendatang.

Lantas, negara mana saja yang tertarik melakukan kerjasama pada proyek MRT Jakarta? Ini penjelasannya:

Baca Juga: Usai Teken Kerjasama dengan 3 Negara, MRT Jakarta Siapkan Rencana Aksi Lanjutan

1. Jepang

Nota kesepahaman pertama dilakukan antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Jepang tentang fase timur-barat sebagai kelanjutan dari fase pertama, di mana Negara Matahari Terbit itu menjadi penyandang dananya.

Pemerintah Indonesia diwakili oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Sementara, Wakil Menteri untuk Kerja Sama Luar Negeri Satoru Mizushima mewakili Pemerintah Jepang.

Mizushima mengatakan, pengalaman kedua negara dalam membangun MRT fase pertama akan membantu untuk memfasilitasi pembangunan MRT fase berikutnya yaitu koridor timur-barat.

Fase ketiga ini rencananya akan membelah Jakarta, diawali dari Balaraja di Provinsi Banten menuju Cikarang, Jawa Barat. Total panjang lintasan mencapai 87 km dengan 40 stasiun perhentian.

Ini akan menjadi lintasan terpanjang MRT Jakarta. 

“Saya berharap kelanjutan kerja sama ini akan semakin meningkatkan kerja sama kedua negara ke depannya di sektor perkeretaapian,” ucapnya.

Baca Juga: Presiden Erdogan ke Indonesia Temui Jokowi di Bali, Bawa Deal Bisnis US$ 4,4 miliar

2. Inggris

Seperti halnya Jepang, Inggris pun ingin membenamkan investasi mereka pada pengembangan fase ketiga yang menghubungkan dua pusat bisnis nasional. Artinya, akan ada dua investor dari dua negara adidaya di sektor transportasi perkotaan itu yang siap menggarapnya.

Nota kesepahaman oleh pihak Pemerintah Inggris ditandatangani oleh Duta Besar untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins. Dalam kesempatan itu, Owen mengungkapkan kebanggaannya karena Inggris telah ambil bagian dalam pengembangan transportasi kereta di Indonesia, termasuk proyek MRT Jakarta fase pertama dan proyek LRT Jakarta.

"Inggris selalu siap untuk mendukung Kementerian Perhubungan dan Pemerintah DKI Jakarta untuk mengembangkan fase-fase MRT berikutnya, termasuk melalui Expression of Interest dari UK Export Finance untuk menyiapkan pendanaan sebesar USD1,25 miliar (Rp19,375 triliun). Kami siap untuk berkolaborasi dengan seluruh mitra untuk membawa kerja sama ini ke tahap selanjutnya," ujar Owen.

3. Korea Selatan

Negara ketiga yang menandatangani nota kesepahaman adalah Korea Selatan diwakili Menteri Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Won Hee-ryong. Negara ginseng itu akan berinvestasi pada fase empat lintas Fatmawati-Kampung Rambutan. 

Ruas ini panjangnya sekitar 12 km dan lintasan rencananya akan dibangun antara melayang dan bawah tanah.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Terbaru