POLEMIK SISTEM ZONASI - Pelaksana Tugas Kepala Disdik DKI Purwosusilo buka suara terkait siswa Sekolah Dasar (SD), anak dari Ratunnisa (45) yang tak lolos penerimaan peserta didik baru (PPDB) jalur zonasi di SDN Kedaung Kaliangke 14, Jakarta Barat.
Ratunnisa mengaku kecewa lantaran anaknya tidak diterima di SDN Kedaung Kaliangke 14. Padahal jarak tempat tinggalnya dengan sekolah tersebut hanya 120 meter.
Menurut Purwosusilo, berdasarkan penelusurannya ke lokasi, rumah Ratunnisa juga masuk ke dalam zonasi PPDB SDN Kedaung Kaliangke 13. Namun, anak Ratunnisa disebut ingin bersekolah di SDN Kedaung Kaliangke 14 yang dianggap sekolah favorit.
"Sebetulnya, anak itu bisa diterima di SDN Kaliangke 13, cuma anaknya itu kan penginnya ke situ (SDN Kedaung Kaliangke 14)," kata Purwosusilo, dilansir dari Kompas.com, Minggu (16/7/2023).
"Berarti kesimpulannya kan ternyata anak SD masih memilih SD favorit," imbuhnya.
Kemunculan "SD favorit" bertentangan dengan tujuan sistem zonasi yang telah dijalankan selama bertahun-tahun. Pasalnya, sistem zonasi ditujukan untuk menciptakan pendidikan yang merata di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Daftar PPDB Jakarta Ppdb.jakarta.go.id Ditutup Besok (14/6), Cek Cara Aktivasi Akun
Lantas, benarkah sekolah favorit masih ada di tengah implementasi sistem zonasi? Apa penyebabnya?
Pengamat pendidikan: sekolah favorit masih ada
Pengamat pendidikan Ina Liem mengatakan, keberadaan sekolah favorit sangat mungkin terjadi di tengah penerapan sistem zonasi.
"Sekolah yang dianggap favorit memang ada," ujarnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (17/7/2023).
Menurut Ina, hal tersebut cukup disayangkan karena tujuan sistem zonasi salah satunya adalah pemerataan pendidikan. "Dampak positif (sistem zonasi) ya pemerataan, plus ikut mengatasi kemacetan di kota-kota besar," terang Ina.
Namun, kemunculan sekolah favorit tersebut bukan semata-mata karena sistem zonasi yang salah atau tidak tepat. Ina menyampaikan, ada penyebab lain mengapa sekolah favorit masih muncul di tengah penerapan sistem zonasi.
Baca Juga: Inilah Jalur-Jalur PPDB Tahun 2023 untuk Jenjang SD, SMP, dan SMA/SMK
Penyebab munculnya sekolah favorit di sistem zonasi
Menurut Ina, keberhasilan sistem zonasi sangat ditentukan oleh pemerintah. Kemunculan sekolah favorit di tengah penerapan sistem zonasi terjadi karena tidak meratanya fasilitas yang diperoleh pihak sekolah.
"Sarana prasarana yang tidak merata karena adanya korupsi. Jadi korupsinya yang perlu diberantas, bukan sistem zonasinya," ucap Ina.
Fasilitas yang tidak merata itu bukan hanya perkara fasilitas pembangunan, tetapi juga ketersediaan tenaga pendidik.
"Termasuk guru yang tidak merata. Tapi sudah diatasi dengan sistem rotasi dan banyak pelatihan," ungkapnya.
Ina mengatakan, akar dari tidak meratanya fasilitas pendidikan ini karena adanya korupsi.
Baca Juga: Syarat & Cara Pendaftaran PPDB Jakarta 2023 untuk SD, Daftar di ppdb.jakarta.go.id
"Kenapa yang dibahas sistem zonasinya melulu? Kenapa tidak fokus membahas penindakan hukumnya? Sistem zonasi sudah dijalankan selama 6 tahun," tandas dia.
Di sisi lain, sistem zonasi merupakan salah satu implementasi kewajiban pemerintah untuk menjalankan sila kelima Pancasila, yakni mengenai keadilan khususnya di bidang pendidikan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sistem Zonasi Sudah Diterapkan Selama 6 Tahun, Mengapa Masih Ada Sekolah Favorit?"
Penulis : Alinda Hardiantoro
Editor : Inten Esti Pratiwi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News