KASUS SKIMMING PERBANKAN - KENDARI. Korban skimming BNI di Kendari yang mencapai ratusan orang telah melaporkan kehilangan uangnya ke bank milik negara itu. Salah satunya Suci Maulidya Estingrum (26), warga Jalan Rambutan, Kelurahan Wuawua, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) melaporkan kehilangan uang sebesar Rp 10 juta secara misterius.
Suci sebenarnya nasabah Bank Central Asia ( BCA), bukan Bank Negara Indonesia (BNI).
Baca Juga: Dana nasabah hilang secara misterius, ini penjelasan BRI
Ia mengaku, pada Kamis (16/1/2020) sekitar pukul 19.00 WITA, sempat menarik uang Rp 1 juta melalui Anjungan Tunai Mandiri (ATM) BNI persis di depan Hotel Putri Wisata Jalan MT. Haryono Kendari.
Selanjutnya, Suci melakukan transaksi di ATM BCA di Bilangan Lepolepo pada Sabtu 18 Januari.
Saat transaksi di situ, muncul laporan bahwa ada penarikan Rp10 juta melalui ATM BNI Mall Citraland 1 Semarang.
Baca Juga: BCA targetkan lebih dari 90% kartu ATM sudah pakai teknologi chip di akhir tahun 2020
"Dalam laporan itu penarikannya dilakukan 4 kali. Setiap kali penarikan Rp 2,5 juta," ungkap Suci, Kamis (23/1/2020).
Mengetahui uangnya raib, Suci kemudian berinisiatif melaporkan kejadian itu ke BNI. Namun, pihak BNI menyatakan tak bisa mengakomodir pengaduan dari nasabah bank lain.
Baca Juga: Bank BRI terus mendorong penggunaan chip dalam kartu ATM
Kemudian Suci mengadukan hal yang sama di BCA. Pihak BCA memintanya untuk menunggu konfirmasi dalam waktu 7 hari kerja.
"Saya juga belum tahu, uang saya bisa diganti atau tidak. Saya hanya disuruh menunggu konfirmasi dari mereka (pihak BCA)," tutur Suci dengan nada resah.
Tak sampai di situ, Suci mengaku akan segera ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sultra untuk meminta petunjuk berkait peristiwa yang baru pertama kali dialaminya itu.
Baca Juga: Implementasi kartu debit chip Bank Mandiri, BCA dan BRI sudah lampaui target
Menanggapi peristiwa itu, Kepala Divisi Pelayanan BNI Cabang Kendari Ikram Amir meminta, agar Suci mengadu ke BCA.
Selanjutnya, pihaknya menunggu konfirmasi dari BCA. "Karena nanti ada kerja sama antarbank," katanya.
Ikram mengungkapkan, hingga kini pihaknya telah menerima lapoan 115 orang nasabah. BNI telah mengeluarkan ganti rugi uang nasabah korban skimming sebesar Rp 502 juta.
Baca Juga: Akhir 2020, BCA targetkan lebih dari 90% kartu ATM sudah pakai teknologi chip
Sementara itu Krisni, salah satu nasabah BNI Kendari mengaku telah kehilangan uang sebesar Rp 5 juta. Hal itu diketahuinya saat melakukan transaksi pada Rabu (22/1/2020) kemarin di ATM jalan Chairil Anwar dekat dengan rumahnya.
"Biasanya di ATM itu saya menarik. Saya kaget pas cek saldo kenapa uangku hilang sampai Rp 5 juta," kata Krisni.
Kemudian ia langsung melaporkan peristiwa itu ke BNI cabang Kendari di Jalan Sam Ratulangi, Kendari. Pihak BNI menyatakan bahwa memang ada penarikan antara tanggal 21 dan 22 Januari 2020 sekitar pukul 01.00 Wita dini hari.
"Penarikannya bervariasi ada 500 ribu, 7000 ribu bahkan 1 juta, totalnya penarikan uangku sampai 5 juta," terangnya.
Baca Juga: Sebanyak 60% kartu ATM milik Bank BRI telah menggunakan chip
Pihak BNI mengatakan proses transaksi dilakukan di dua ATM BNI berbeda, yakni di ATM wilayah Puuwatu dan PLN di Jalan Chairil Anwar.
Krisni menambahkan, pihak BNI berjanji akan mengecek semua CCTV ATM yang ada di kota Kendari, untuk memastikan traksaksi yang telah mengunakan rekeningnya.
Pihak BNI mengaku jika pelaku yang telah mengambil uangnya lewat ATM adalah orang dari Kendari. "Saya disuruh menunggu oleh BNI, setelah cek CCTV baru bisa tahu uangku bisa kembali lagi," katanya.
Baca Juga: BI menyiapkan uang tunai Rp 105 triliun jelang liburan Natal dan akhir tahun
Untuk itu, ia berharap agar BNI semakin meningkatkan sistem keamanan perbankan, sehingga kejadian serupa tak terulang lagi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Nasabah BCA Jadi Korban Skimming di BNI Kendari, Kaget Uangnya Raib "
Penulis : Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati
Editor : Khairina
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News