JAKARTA. Saat debat kandidat yang diselenggarakan, Rabu (12/4) malam, Basuki Tjahaja Purnama dan Anies Baswedan beradu argumen mengenai keadilan bagi warga ibu kota. Anies mengatakan, sebagai pemimpin harus mampu merangkul semua pihak, bukan hanya pihak tertentu saja.
"Seorang gubernur harus menggerakan semuanya, masyarakat. Tantangan sesudah pilkada (selesai) ini adalah membangun persatuan di kota Bhinneka. Apa strategi, apa langkah Pak Basuki untuk bisa membangun persatuan di Jakarta?" kata Anies bertanya kepada Ahok.
Menjawab hal itu, Ahok memulai dengan menyindir Anies yang belum pernah menjadi kepala daerah. Ahok menceritakan bahwa dirinya pernah menjadi Bupati Belitung Timur yang mayoritas warganya merupakan Muslim.
Ahok mengaku sudah terbiasa menghadapi isu agama saat pemilihan berlangsung. Begitu pelaksanaan pemilu selesai, kata Ahok, warga dapat bersatu dengan pemimpinnya.
"Jadi pemimpin itu cuma satu, adil. Dengan tidak terima suap dan tidak berpihak, otomatis rakyat akan merasakan manfaatnya," kata Ahok.
Ahok menyebut pernah menerima keluhan dari tim suksesnya. Pasalnya, Ahok memperlakukan sama bagi pihak yang mendukung dan yang tak mendukung dirinya. Dia menegaskan bahwa telah disumpah untuk adil.
Jika Ahok tak adil, maka akan terjadi perpecahan dan kesenjangan. Di sisi lain, Anies mengatakan pemimpin harus dapat merangkul semua pihak dan mampu menghasilkan suasana yang positif.
Dia menyebut, kini warga masih terkotak-kotak dan ada sekat dengan pemimpinnya. Gubernur dan wakil gubernur, kata dia, seharusnya menjembatani komunikasi antar kelompok di Jakarta. Gubernur bertugas menyelesaikan permasalahan ketimpangan antara pihak yang bekerja dan tidak bekerja, yang sekolah dan putus sekolah, serta si kaya dan si miskin.
"Persatuan itu hanya bisa dibangun jika ada perasaan adil. Rasa adil bukan di kata-kata, rasa adil pada program dan kegiatannya. Solusi membangun perasaan bersatu ini adalah dengan membereskan ketimpangan," kata Anies.
Menjawab pernyataan Anies tersebut, Ahok menengarai mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu kurang mendapat informasi dengan baik. Ahok merasa tak terima disebut Pemprov DKI Jakarta tak berlaku adil.
"Siapa bilang Jakarta enggak adil? PBB untuk orang miskin (yang nilai tanahnya) Rp 1 miliar, enggak perlu bayar. Warga yang NJOP nya di bawah Rp 2 miliar juga dibebaskan BPHTB. Jadi ini yang saya sampaikan, di mana tidak adilnya?" kata Ahok.
Baca: Jika Menang, Ini Program yang Dijanjikan Anies-Sandi dalam 100 Hari Kerja
Menurut dia, anak sekolah yang kurang mampu mendapatkan Kartu Jakarta Pintar (KJP). Kemudian pemegang KJP dan penghuni rusun juga dapat membeli daging sapi seharga Rp 35.000 tiap kilogram. Beberapa pihak juga mendapat fasilitas naik bus Transjakarta gratis.
"Jadi sekarang saya tanya, ada enggak orang ngutang duit sama perusahaan, ketika keluarga sakit di Jakarta? Enggak ada lagi. Itulah yang saya katakan adil," kata Ahok.
Anies menganggap unik pernyataan Ahok mengenai keadilan di Jakarta. Menurut dia, pekerjaan rumah (PR) keadilan di Jakarta masih terlalu banyak. Bahkan, kata Anies, masih banyak ketimpangan yang terlihat di kampung di kawasan Kali Krukut yang jaraknya 4 kilometer dari Balai Kota DKI Jakarta.
"Bahwa Pak Basuki sudah melakukan adil, program iya. Tapi soal keadilan belum selesai. Karena itu saya katakan, keadilan PR utamanya," kata Anies. (Kurnia Sari Aziza)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News