Aksi Boikot Produk Israel Bisa Bantu Warga Palestina, Ini Penjelasan Dosen UMM

Senin, 06 November 2023 | 17:57 WIB   Penulis: Tiyas Septiana
Aksi Boikot Produk Israel Bisa Bantu Warga Palestina, Ini Penjelasan Dosen UMM

ILUSTRASI. Aksi Boikot Produk Israel Bisa Bantu Warga Palestina, Ini Penjelasan Dosen UMM. REUTERS/Mutasem Murtaja


Boikot Produk Israel  Memanasnya konflik Palestina-Israel memicu aksi-aksi bela Palestina mulai dari diplomasi hingga memboikot produk-produk yang mendukung Israel. 

Isu ini menjadi topik hangat secara global sehingga muncul pro-kontra tentang efektivitas dan dampaknya. 

Beberapa pihak mendukung gerakan ini sebagai ekspresi solidaritas dengan Palestina, sementara yang lain memandangnya sebagai tindakan kontroversial dengan potensi dampak sosial dan ekonomi yang signifikan. 

Arif Luqman Hakim, dosen Ekonomi Syariah Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menjelaskan, boikot produk Israel adalah sebuah aksi yang meliputi penolakan produk yang berasal dari Israel atau yang mendukung Israel, baik secara langsung maupun tidak langsung. 

Baca Juga: Cara Cetak Kartu Ujian SKD CPNS dan Seleksi Kompetensi PPPK 2023

Aksi boikot tersebut merupakan bentuk protes atas tindakan genosida pemerintah Israel terhadap Palestina. Kontroversi muncul berkat adanya kontroversi mengenai efektivitas dan dampaknya. 

Sebagian percaya bahwa ini adalah bentuk dukungan yang diperlukan untuk memaksakan perubahan dan menekan pelanggaran hak asasi manusia oleh Israel. 

Namun, pandangan lain menganggap boikot tersebut tidak efektif dan merugikan perekonomian.

“Beberapa percaya bahwa boikot bisa mendorong perubahan politik dan perilaku, sementara yang lain menilai bahwa dampaknya terbatas," jelas Luqman dikutip dari UMM.

Efek boikot produk Israel

Luqman menilai, aksi itu jelas akan berpengaruh pada para karyawan yang bekerja di perusahaan-perusahaan terkait. 

Meskipun tidak dalam jangka pendek, namun dampak jangka panjanganya akan berlangsung secara signifikan. Misalnya kehilangan pekerjaan atau penurunan pendapatan karena menurunnya minat dan daya beli konsumen. 

Tak hanya itu, meskipun Indonesia bukan mitra dagang utama Israel, pengaruh aksi boikot ini dapat memengaruhi perdagangan internasional dan ekonomi nasional. 

Dampak negatif yang akan terjadi yakni potensi pengurangan impor produk Israel, yang dapat memengaruhi perdagangan dan ketersediaan produk tertentu di pasar Indonesia. 

Baca Juga: BPJS Kesehatan Buka Lowongan Magang, Fresh Graduate & Mahasiswa Akhir Bisa Daftar

Namun menurut Luqman, dampak tersebut tidak begitu berarti mengingat perusahaan-perusahaan yang pro-Israel tersebut hanya bergerak dalam pemenuhan kebutuhan sekunder saja. 

“Justru ini adalah momen yang tepat bagi pemerintah untuk mendukung produk lokal agar lebih eksis di kancah nasional. Ini merupakan peluang untuk menunjukkan kualitas produk lokal juga tidak kalah menarik dan dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari,” ujarnya.

Selain boikot produk Israel, Luqman menyampaikan ada alternatif lain yang dapat dipertimbangkan dalam mendukung Palestina. 

Ini termasuk dukungan dalam hal pendidikan, advokasi untuk dialog damai, dan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Palestina. 

"Alternatif-alternatif ini adalah cara untuk membantu Palestina tanpa merugikan perekonomian mereka atau orang-orang yang mungkin terdampak oleh boikot," jelasnya.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tiyas Septiana

Terbaru