Anggota DPRD Surabaya lontarkan kritik tajam ke Wali Kota Tri Rismaharini

Kamis, 22 Oktober 2020 | 09:27 WIB Sumber: Warta Kota
Anggota DPRD Surabaya lontarkan kritik tajam ke Wali Kota Tri Rismaharini

ILUSTRASI. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini


SURABAYA - JAKARTA. Anggota DPRD Kota Surabaya melontarkan kritikan tajam kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Perempuan yang akrab disapa Risma itu dianggap gagal membangun Kota Surabaya, terutama di kawasan utara Surabaya selama 10 tahun memimpin Kota Pahlawan.

Anggota Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Kota Surabaya Buchori Imron menegaskan, Tri Rismaharini tidak memiliki perencanaan matang setiap pembangunan wilayah.

Sehingga menurutnya yang terjadi pembangunan menjadi berantakan karena hanya sesuai pesanan penguasa.

"Banyak sekali proyek Pemkot itu tanpa perencanaan dan DED (Detail Engineering Design) yang matang," ujarnya dalam siaran tertulis pada Rabu (21/10).

Baca Juga: Harga emas Antam di Surabaya naik Rp 4.000, buyback naik Rp 5.000

Ketua DPC PPP Kota Surabaya ini mencontohkan, jembatan bambu yang dibangun di Kawasan Wisata Mangrove, Wonorejo, Rungkut, Surabaya.

Jembatan yang dibangun dengan APBD Kota Surabaya senilai Rp 1,2 miliar itu saat ini tidak terawat dan beberapa bagian sisinya kondisinya ambruk.

"Proyeknya kebanyakan tanpa konsep dan DED yang jelas, langsung dikerjakan begitu saja, proyek jembatan mangrove itu kecil, tapi kalau sampai roboh banyak wisatawan datang ke sana kan memalukan, masak Pemkot nggak punya tenaga di paling bawah, tempat wisata kok amburadul," tegasnya.

Anggota DPRD Surabaya dua periode ini mempertanyakan anggaran pembangunan jembatan dengan bahan bambu yang menghabiskan dana miliaran rupiah sungguh tidak masuk akal.

Secara kasat mata saja bisa diperkirakan, estimasi anggaran yang dibutuhkan harusnya dikisaran ratusan juta itu pun sudah sangat cukup dan jembatan yang dihasilkan pasti berkualitas.

"Itu (Rp 1,2 miliar) tidak masuk akal, kalau saya hanya bahan bambu ratusan juta sudah cukup," ungkapnya.

Menurutnya, Pemkot Surabaya perlu mencontoh ke Probolinggo dalam penataan kawasan mengrove.

Editor: Yudho Winarto

Terbaru