Angin kencang rusak 18 bangunan di Aceh Barat

Jumat, 09 Desember 2016 | 21:17 WIB Sumber: Kompas.com
Angin kencang rusak 18 bangunan di Aceh Barat


MEULABOH. Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, mencatat terdapat 18 unit bangunan yang mengalami rusak akibat diterpa angin puting beliung pada Jumat (9/12) dini hari.

Kepala Pelaksana BPBD Aceh Barat Teuku Syahluna Polem di Meulaboh, mengatakan, tidak ada korban jiwa dan warga yang terluka akibat reruntuhan kontruksi bangunan yang rusak diterbangkan angin kencang pada pukul 01.30 WIB itu.

"Korban jiwa dan luka tidak ada, karena yang rusak hampir semuanya adalah kontruksi atap bangunan karena diterbangkan angin puting beliung. Untuk penanganan kita masih melakukan koordinasi dan sesuai petunjuk atasan," sebutnya.

Dia merinci bangunan yang rusak akibat puting beliung, antara lain enam unit rumah warga, menara Masjid Qatar, kemudian rumah toko (ruko) (warnet/warung nasi/bengkel) serta banggunan asrama putra pesantren Inti Darul Aitami serta fasilitas MCK. Semua yang rusak adalah bagian atap bangunan.

Syahluna menyampaikan, kondisi saat ini Aceh pada umumnya sedang dilanda cuaca ekstrem dan sangat berpotensi terjadi angin kencang sehingga masyarakat diharapkan tetap waspada terhadap semua kemungkinan berisiko tinggi.

Selain itu, belum ada tenda dan pengungsi terdata akibat angin puting beliung tersebut. Apalagi pihaknya saat ini dalam persiapan hendak menuju ke Pidie Jaya bersama anggota untuk membantu mendirikan dapur umum bagi korban gempa.

"Kami harusnya hari ini juga sudah mulai bersiap untuk berangkat ke Pidie Jaya untuk membantu mendirikan dapur umum korban gempa. Kita Aceh Barat berangkatkan 50 orang relawan ke sana," sebutnya.

Sementara itu, Usman Jamin (40), salah seorang pemilik rumah di Desa Gampong Darat, Kecamatan Johan Pahlawan menyatakan, saat kejadian dia bersama sekeluarga masih tertidur, tiba-tiba saja di tengah guyuran hujan suara atap dari bahan seng berbunyi keras.

"Beberapa saat kemudian, tiba-tiba angin terus kencang, sampai seng rumah berbunyi keras. Ada sekitar beberapa menit kemudian atap rumah terangkat dibawa angin," ujarnya kepada wartawan di lokasi.

Usman bersama istrinya langsung berlari keluar rumah untuk menyelamatkan diri. Tempat tinggalnya mengalami kerusakan parah. Mereka memilih mengungsi di rumah tetangga yang tidak mengalami kerusakan saat angin puting beliung melanda daerah itu.

(Farid Assifa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini

Terbaru