Menurut PSI, ajang balap mobil listrik tersebut hanya dinikmati oleh masyarakat golongan menengah ke atas.
Padahal masih banyak warga pembayar pajak yang kesulitan air bersih mesti ikut menanggung beban iuran pajak yang bakal digunakan untuk penyelenggaraan Formula E.
Baca Juga: Anies akan beri keringan pajak dan parkir bagi pemakai kendaraan listrik di DKI
Formula E juga bukan program prioritas karena tidak terdapat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Peraturan Gubernur (Pergub) tentang Percepatan Pelaksanaan Kegiatan Strategis Daerah (KSD).
"Bahkan, nilai penyertaan modal daerah (PMD) Formula E lebih besar dibandingkan dengan PMD pembangunan LRT. Padahal, LRT merupakan Program Strategis Nasional (PSN)," ujar Anthony dalam rapat paripurna, kemarin.
Politisi muda ini juga menerangkan bahwa tidak ada bukti yang menjelaskan bahwa Formula E akan menumbuhkan ekonomi lokal. Adapun Pemprov DKI Jakarta pada 2020 menganggarkan dana Rp 396 miliar di Dinas Pemuda dan Olahraga untuk membayar commitment fee penyelenggaraan Formula E.
Baca Juga: BMW dukung balapan Formula E di Jakarta
Kemudian, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan juga menganggarkan dana Rp 15 miliar untuk menggelar pre-event Formula E. Selain itu, dana Penyertaan Modal Daerah (PMD) bagi PT Jakarta Propertindo selaku pihak yang ditunjuk Pemprov DKI untuk menggelar Formula E di Jakarta sebesar Rp 2,2 triliun. (Nursita Sari)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jawab PSI, Anies Sebut Formula E Sama Pentingnya dengan Infrastruktur Transportasi dan Air Bersih",
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News