UMKM - JAKARTA. Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalimantan Barat mendukung penuh digitalisasi pencatatan keuangan UMKM sebagai langkah memperkuat daya saing pelaku usaha di tingkat nasional.
Titin, analis junior Unit Implementasi Sistem Pembayaran BI Kalbar, mengajak UMKM di Pontianak untuk mengadopsi sistem pembayaran digital agar usaha dapat berkembang secara nasional.
Baca Juga: ASIPPINDO Dukung Asta Cita Lewat Penguatan UMKM dan Koperasi
“UMKM di sini harus Go Digital. Jangan berhenti di daerah. Transaksi digital memungkinkan pembayaran dilakukan dari mana saja,” ujar Titin dalam pelatihan pencatatan transaksi keuangan digital yang digelar Komunitas Keluarga Khatulistiwa di Gedung BI Pontianak, Kamis (17/4).
Titin menyambut positif kehadiran berbagai aplikasi kasir digital di Kalbar. Menurutnya, kompetisi antar aplikator justru sehat untuk mempercepat digitalisasi UMKM.
“Semua aplikasi kami anggap bagus selama membantu digitalisasi pembayaran. BI netral dan tidak memihak pada satu aplikasi tertentu,” tegasnya.
Salah satu aplikasi yang diperkenalkan dalam acara tersebut adalah Eastpos, yang diinisiasi oleh Riki. Aplikasi ini berbasis Android dan diklaim gratis serta mudah diakses oleh pelaku UMKM.
“Eastpos resmi hadir di Pontianak, dan kami yakin bisa bersaing karena memiliki banyak keunggulan,” ujar Riki melalui keterangan resminya.
Baca Juga: CELIOS Wanti-Wanti Kebijakan Tarif AS Bakal Berdampak Pada UMKM Dalam Negeri
Beberapa fitur unggulan Eastpos antara lain pencatatan keuangan digital, kasir digital, transaksi cepat, multi-user, QRIS, transfer saldo real time, serta laporan keuangan harian, mingguan, hingga bulanan.
Aplikasi ini juga menyediakan fitur pembayaran produk digital seperti PPOB, top up, dan pulsa.
“Dari survei kami terhadap enam kompetitor, fitur ini belum dimiliki aplikasi lain,” tambah Riki.
Ke depan, Eastpos akan melakukan roadshow pelatihan digitalisasi ke berbagai kelompok UMKM di Kalimantan dan wilayah lainnya.
Sekretaris Daerah Kota Pontianak, Amirullah, menyatakan pentingnya adaptasi UMKM terhadap teknologi, termasuk dalam hal transaksi non-tunai.
“UMKM harus memahami teknologi agar tak tertinggal. Dengan digitalisasi, produktivitas dan daya saing akan meningkat,” ujarnya.
Baca Juga: UMKM Terima Subsidi Bunga, Ini Cara Ajukan KUR KB Bank Bukopin dan Syaratnya
Amirullah juga menilai UMKM memiliki daya tahan tinggi terhadap krisis dan tingkat kredit macet yang rendah.
“Artinya, UMKM sebenarnya bankable. Tinggal perlu didukung secara administratif,” tegasnya.
Selanjutnya: Korea Selatan Usul Anggaran Tambahan US$ 8,6 Miliar untuk Dukung Pertumbuhan Ekonomi
Menarik Dibaca: 5 Obat Tradisional Asam Urat Alami yang Layak Dicoba
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News