BANDUNG. Provinsi Jawa Barat pada Januari 2016 mengalami inflasi 0,59% dibandingkan bulan sebelumnya. Angka inflasi Jabar ini didapat dari hasil pendataan harga di tujuh kota pantauan indeks harga konsumen (IHK) gabungan.
"Andil inflasi disumbang kelompok bahan makanan kemudian kelompok makanan minuman rokok dan tembakau," kata Kepala Bidang Statistik Distribusi Kantor BPS Jabar Doddy Gunawan Yusuf di Bandung, Senin (1/2).
Tujuh kota pantauan IHK di Jabar adalah Kota Bekasi, Depok, Bogor, Sukabumi, Bandung, Cirebon dan Kota Tasikmalaya.
Dengan demikian, inflasi dari tahun ke tahun (yoy) atau Januari 2015 sampai Januari 2016 di Jabar tercatat sebesar 3,72%.
Inflasi terbesar dari kelompok bahan makanan sebesar 2,84% disusul kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,41%.
Kelompok perumahan, air, listrik dan gas sebesar 0,3%, sandang 0,12%, kesehatan 0,49% dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,19%.
Sedangkan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan mengalami deflasi sebesar 1,06%.
"Seluruh kota di Jabar mengalami inflasi, tertinggi di Kota Tasikmalaya 0,93%," katanya.
Sementara itu inflasi di Kota Sukabumi 0,67 persen, Kota Bandung 0,53%, Kota Cirebon 0,50 persen, Kota Bekasi 0,37%, Kota Depok 0,68% dan Kota Tasikmalaya 0,93%.
Bahan makanan mengalami inflasi tertinggi, subkelompok inflasi tertinggi terjadi pada bumbu-bumbuan. Komoditi lain yang mengalami inflasi tinggi adalah bawang merah, bawang putih dan cabe merah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News