INVESTASI - JAKARTA. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan, masyarakat sekitar yang terdampak dari pembangunan industri kaca di Kawasan Rempang, Batam, akan mendapatkan haknya mulai dari rumah hingga beasiswa untuk anak-anaknya.
Hal tersebut disampaikan Bahlil saat mengunjungi secara langsung kawasan yang akan menjadi lokasi pembangunan pabrik kaca terintegrasi, hari Minggu siang di Kawasan Rempang, Batam Minggu, (13/8).
Saat melakukan kunjungan tersebut Bahlil melakukan konsolidasi dengan masyarakat terdampak di kawasan tersebut, Dia memberikan pengertian bahwa proyek pembangunan industri kaca ini harus tetap berjalan, tentunya dengan pemenuhan hak-hak bagi masyarakat terdampak.
Pihaknya pun sudah berdiskusi dengan Gubernur Kepulauan Riau, Kepala BP (Badan Pengusahaan) Batam, aparat setempat, dan juga perwakilan masyarakat terkait hak-hak yang diperlukan masyarakat yang terdampak.
Baca Juga: Investor di IKN Nusantara Terkendala, Bahlil Siap Bereskan
“Bahwa untuk makam akan kami pagari, namun tempat tinggal masyarakat akan tetap kami relokasi karena wilayah tersebut masuk ke dalam master plan pembangunan industri ini. Lokasi relokasi juga sudah disediakan oleh pihak BP Batam, dan akan kami sediakan sarana dan prasarana yang layak bagi masyarakat seperti jalan menuju ke pantai serta pelabuhan nelayannya juga,” ujar Bahlil dalam keterangan tertulisnya, Selasa (15/8).
Dia menambahkan, bahwa setiap masyarakat terdampak akan memperoleh hunian tipe 45 di atas tanah seluas 200 m2 . Sebagai bentuk dukungan dari pemerintah bagi masyarakat di Kawasan Rempang di masa yang akan mendatang, putra-putri masyarakat terdampak akan diberikan beasiswa sekolah kejuruan yang sesuai.
Selain itu, bagi putra-putri yang memiliki potensi lebih, pemerintah akan mendorong perusahaan BP Batam untuk memfasilitasi beasiswa hingga ke luar negeri.
Menyikapi hal tersebut, Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad mengapresiasi solusi yang ditawarkan oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM. Ia menyebutkan bahwa sebelumnya, pihaknya belum berani menghadapi masyarakat yang menentang proyek ini karena belum adanya solusi terkait sumber biaya dan tempat relokasi.
Namun kini, pihaknya bisa lebih bernapas lega setelah memperoleh solusi dari Menteri Bahlil. “Kami sangat berterima kasih atas kehadiran Pak Menteri langsung ke Batam dan memberikan solusi pasti kepada masyarakat. Sebelumnya saya dan Pak Walikota tidak bisa menghadapi masyarakat karena belum ada solusi-solusi terkait, maka dari itu kami berterima kasih atas solusi yang baik dari Pak Menteri,” ucap Ansar.
Selaras dengan ucapan Gubernur Kepulauan Riau, Walikota Batam Muhammad Rudi juga berterima kasih kepada Menteri Bahlil yang telah menyelesaikan persoalan Kawasan Rempang ini dengan memberikan solusi yang baik bagi semua pihak.
“Pak Menteri telah menyampaikan akan membantu menyelesaikan pada keputusan lebih tinggi dari Pak Presiden. Asal Keppres (Keputusan Presiden) ini sudah keluar, maka kami sudah bisa mulai kerja,” jelas Rudi.
Baca Juga: Investasi Hilirisasi Pulp, Menteri Bahlil Tinjau Progres Pabrik Kemasan RAPP di Riau
Langkah selanjutnya yang akan dilakukan oleh pemerintah dalam mempercepat pengembangan Kawasan Rempang ini adalah dibentuknya tim task force yang akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan melakukan percepatan relokasi.
Untuk diketahui, Kunjungan ini merupakan tindak lanjut arahan Presiden Joko Widodo untuk segera melaksanakan pengembangan Kawasan Rempang sejak dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemerintah Indonesia dengan Xinyi Group terkait pembangunan industri kaca terintegrasi di Rempang, pada bulan Juli lalu.
Xinyi Group merupakan Perusahaan asal Tiongkok yang bergerak di bidang pembuatan kaca dan panel surya. Perusahaan ini sebelumnya telah memiliki pabrik kaca terintegrasi terbesar di dunia yang ada di Tiongkok, dan Indonesia akan menjadi titik lokasi pabrik terbesar kedua.
Total investasi yang akan digelondorkan dari proyek di Kawasan Rempang ini sekitar US$ 11,5 Miliar dengan total penyerapan tenaga kerja sebanyak 35 ribu orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News