Bandara Kertajati diusulkan ganti nama menjadi BJ Habibie, Ridwan Kamil setuju

Senin, 16 September 2019 | 23:10 WIB Sumber: Warta Kota
Bandara Kertajati diusulkan ganti nama menjadi BJ Habibie, Ridwan Kamil setuju


BANDARA - BANDUNG. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan, usulan mengganti nama Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati dengan nama Presiden ke-3 RI BJ Habibie, searah dengan pemikirannya. Sebelumnya ratusan orang menandatangani petisi supaya Bandara Kertajati segera diganti namanya menjadi nama Presiden ke-3 RI BJ Habibie.

Petisi tersebut ditandatangani secara online di website change.org. "Saya sudah dengar, memang sejalan dengan apa yang saya pikirkan. Hanya butuh proses saja," kata gubernur yang akrab disapa Emil tersebut di Gedung Sate, Senin (16/9).

Baca Juga: Xanana Gusmao kirim dua surat untuk keluarga BJ Habibie, apa isinya?

"Saya kira ide baik ini akan di-follow up, karena dalam pandangan saya juga beliau bertemu cintanya di Jabar. Sebelum ke Jerman sekolah di Jabar, mendirikan IPTN (sekarang PT DI) di Jabar," lanjut dia.

Emil mengatakan, dirinya memang sedang mencari bangunan untuk dinamai BJ Habibie. Waktu itu, katanya, yang terlintas baru menamai gedung creative center dengan nama BJ Habibie.

"Kalau dikasih list, memberikan apresiasi dengan menamai sebuah hal ya, pasti yang berhubungan dengan kedirgantaraan," ujarnya.

Emil mengatakan akan membahas pengusulan nama tersebut dengan DPRD Jabar. "Nanti kita bicarakan dengan DPRD karena butuh kesepahaman. Tapi idenya diapresiasi dan akan kami tindak lanjuti," ucapnya.

Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis PT BIJB Agus Sugeng Widodo mengatakan, bandara berkode KJT tersebut belum memiliki nama. Selain, nama desa dan kecamatan lokasinya, yakni Kertajati di Kabupaten Majalengka.

Baca Juga: BJ Habibie wafat, Bank Muamalat kehilangan sosok pendiri

"Kalau kami masalah nama tidak ada masalah, soalnya tidak memengaruhi masalah operasional. Cuma, pamor dan nama Bandara Kertajati akan naik dengan kebesaran nama BJ Habibie," kata Agus saat dihubungi, Senin (16/9).

Selama ini, katanya, baru ada dua nama yang diusulkan untuk menjadi nama bandara tersebut, yakni KH Abdul Halim yang merupakan pahlawan nasional kelahiran Majalengka. Satu lagi adalah Bagus Rangin yang merupakan tokoh perjuangan yang juga dari Majalengka.

"Untuk nama kan pemerintah daerah yang mengusulkan, melalui DPRD, ke Kementerian Perhubungan, dilakukan kajian, baru disahkan. Selama ini pun belum ada nama bandara dinamai Bandara BJ Habibie," terangnya.

BJ Habibie, katanya, selalu diidentikkan dengan dunia penerbangan, karena merupakan inovator di bidang tersebut. Terlebih, katanya, Habibie sempat sekolah di SMAK Dago dan kuliah di Institut Teknologi Bandung.

Baca Juga: Kementerian ESDM: Revisi UU Minerba tidak khususkan soal kontrak PKP2B

Pertemuannya pertamanya dengan Hasri Ainun Besari, bahkan pernikahannya, pun dilaksanakan di Ibu Kota Jawa Barat tersebut. "Kalau nama Habibie, memang sudah diidentikkan dengan dunia penerbangan, pakar penerbangan, bukan hanya di Indonesia tapi tingkat dunia," bebernya.

Bandara Kertajati kini melayani 9 rute penerbangan dengan 15 kali penerbangan atau 30 kali pergerakan setiap harinya. Bandara ini melayani sekitar 2.500 sampai 3.000 penumpang per hari.

Bandara Kertajati mem‎iliki luas 1.800 hektare dan pembangunannya memakan biaya Rp 2,6 triliun. Bandara ini merupakan bandara kedua terbesar di Indonesia setelah Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang.

Pembangunannya dimulai pada 2014, dengan pembangunan runway (landas pacu) sepanjang 2.500 meter x 60 meter. Dan paralel taxiway sepanjang 2.750 meter x 25 meter, yang selesai dibangun pada akhir 2017.

Dengan ukuran landas pacu tersebut, nantinya bandara ini akan mampu melayani operasional pesawat A330 Rencananya, landas pacu dipanjangkan hingga 3.200 meter x 60 meter agar bisa melayani operasional pesawat sipil terbesar di dunia seperti Airbus A380, Boeing B 747, maupun B 777.

Baca Juga: Habibie, sosok penting di balik pemberian nama Bank Mandiri

Bandara ini juga mempunyai apron seluas 397.890 meter persegi yang dapat menampung 10 parking stand pesawat jet narrow body.

Selain untuk penumpang dan kargo, Bandara Kertajati juga akan menjadi embarkasi haji untuk masyarakat Jawa Barat dan sebagian Jawa Tengah. 

Di kompleks bandara juga akan dikembangkan sebagai aerotropolis. Yaitu, kawasan industri penerbangan seperti industri pembuatan pesawat, industri perawatan dan perbaikan pesawat. (Muhamad Syarif Abdussalam)


Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Bandara Kertajati Diusulkan Pakai Nama BJ Habibie, Ridwan Kamil Setuju

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 3 Tampilkan Semua
Editor: Tendi Mahadi

Terbaru