Peristiwa

Bangun Ekonomi, GP Ansor Luncurkan Kampung Peternakan Ayam di 22.800 Desa​

Kamis, 09 Oktober 2025 | 18:35 WIB
Bangun Ekonomi, GP Ansor Luncurkan Kampung Peternakan Ayam di 22.800 Desa​

ILUSTRASI. GP Ansor


Reporter: Tendi Mahadi  | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Nasional, menciptakan lapangan kerja baru, pemberdayaan anak-anak muda pedesaan, dan berkontribusi terhadap kecukupan protein nasional, GP Ansor dengan perangkatnya yang tersebar di 22.800 desa membentuk Kelompok Usaha Gotong Royong dengan program Kampung Peternakan Ayam Terpadu di 22.800 desa.

Secara resmi, pengukuhan Kelompok Usaha Gotong Royong dan kick-off Kampung Peternakan Ayam Terpadu ini akan dilaksanakan di Soreang, Kabupaten Bandung, pada 17 Oktober 2025, dihadiri sekitar 3.000 kader Ansor dan Banser serta para kepala desa kader Ansor dan pengurus koperasi desa dari seluruh Indonesia.

Menurut Ketua Umum GP Ansor Addin Jauharudin, ikhtiar ini dalam jangka panjang akan membangun industri hulu-hilir peternakan ayam. Dengan begitu, peran dan kontribusi seluruh jaringan Ansor dapat berdampak pada kemakmuran desa, membantu koperasi Desa merah Putih, dan membangun anak-anak muda yang produktif.

“Kelompok Usaha Gotong Royong dibentuk di setiap desa yang menjadi basis kader. Kita ingin menggerakkan ekonomi rakyat dari bawah, dengan usaha sederhana namun berdampak besar,” kata Addin dalam keterangannya, Kamis (9/10).

Baca Juga: Menteri Amran Pastikan RI Swasembada Beras Dua hingga Tiga Bulan Lagi

Dia menambahkan, program ini dirancang agar kader Ansor dapat mengembangkan usaha produktif, terlibat dalam ekosistemnya dari hulu ke hilir, didukung pelatihan manajemen, digitalisasi, dan akses permodalan.

Menurut Addin, program ini bukan hanya upaya meningkatkan pendapatan kader, namun berkontribusi menopang gizi bangsa sekaligus menggerakkan roda ekonomi lokal. "Multiplier effect-nya luas, dapat menciptakan lapangan kerja baru, menimbulkan nilai ekonomi yang signifikan, khususnya bagi pertumbuhan ekonomi desa," jelas Addin.

Program ini dinilai sebagai respons terhadap kekhawatiran pemerintah terkait potensi kekurangan pasokan ayam dan telur di tengah pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana sebelumnya mengingatkan, kebutuhan ayam memang meningkat di satuan penyelenggara program gizi (SPPG).

Sementara dari Kampung Peternakan Ayam Terpadu di 22.800 Desa yang diinisiasi oleh GP Ansor, potensinya bisa menghasilkan 2,05 juta ton daging ayam per tahun. Angka ini dapat mendorong surplus ayam dan telur untuk menopang kebutuhan konsumsi dalam negeri.

“Ini bukan sekadar acara seremonial. Ini gerakan nyata kader Ansor di seluruh Indonesia untuk membangun kemandirian ekonomi dan ketahanan pangan berbasis gotong royong,” pungkas Addin.

Selanjutnya: AAJI Ungkap Tantangan dalam Pembentukan Dewan Penasihat Medis

Menarik Dibaca: 6 Manfaat Kolagen untuk Rambut Sehat dan Kuat, Cari Tahu Yuk!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Terbaru