Pihaknya terus melakukan pengendalian Gunungkidul bebas antraks. Ke depan, akan dilakukan injeksi antibiotik untuk wilayah di sekitar lokasi. Pihaknya menyiapkan 15.000 dosis vaksin dan 5.000 liter formalin.
Baca Juga: Djarot: Hewan kurban di DKI bebas antraks
"Termasuk pasar hewan mungkin akan kami izin untuk disinfeksi juga, kemudian untuk antibiotik dan vitamin ada 10.000 dosis. Mudah-mudahan bisa meng-cover melindungi ternak di sekitar wilayah Semanu, Rongkop, dan Ponjong. Mudah-mudahan Gunungkidul tetap idola ternak," ucap Retno.
Selain itu, Pemkab ke depan akan mengaktifkan pos lalu lintas di dua tempat satu di wilayah Bedoyo dan satu lagi di Sambirejo Ngawen. Kedua pos tersebut diaktifkan untuk membatasi peredaran ternak serta mengawasi agar tidak ada hewan ternak yang terkena anthraks masuk ke Gunungkidul.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Gunungkidul Asman Latif meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak perlu khawatir mengenai isu yang merebak di wilayah Gunungkidul ini. Namun demikian, edukasi dan pemahaman terus diberikan kepada masyarakat agar jika ada sapi mati kemudian melapor ke petugas.
Baca Juga: 16 warga Kulonprogo terjangkit antraks
"Jangan samapai budaya brandu (menyembelih hewan sebelum mati dan dibagikan) yang sering dilakukan justru berdampak buruk," kata Asman. "Pemerintah Gunungkidul sendiri berupaya penangan yang terbaik, sekali lagi pesan kami kepada masyarakat jangan menyembelih hewan yang mati atau sakit karena jika dagingnya dikonsumsi sangat berbahaya bagi kesehatan," ucap Asman.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Antraks Menyebar, 5.000 Liter Formalin Disiapkan"
Penulis : Kontributor Yogyakarta, Markus Yuwono
Editor : Khairina
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News