Bea Cukai Pontianik layani ekspor perdana minyak sawit ke India

Kamis, 03 September 2020 | 21:02 WIB   Reporter: Yusuf Imam Santoso
Bea Cukai Pontianik layani ekspor perdana minyak sawit ke India

ILUSTRASI. Pekerja mengawasi pengaliran minyak sawit mentah (CPO) dari kapal pengangkut ke truk tangki. KOMPAS/IWAN SETIYAWAN


EKSPOR CPO - JAKARTA. Bea Cukai Pontianak berikan pelayanan ekspor perdana di Terminal Kijing, Pelabuhan Internasional Kalimantan Barat. Ekspor perdana ini dilaksanakan oleh PT Wawasan Kebun Nusantara (WKN) dengan komoditi ekspor berupa minyak sawit atawa crude palm oil (CPO) sejumlah 5000 MT, pada Minggu (30/8).

Plt Kepala Seksi Penyuluhan Layanan dan Informasi Bea Cukai Pontianak Zulkarnain menyampaikan, hal tersebut akan menjadi catatan sejarah bagi kota Mempawah, Kalimantan Barat dan Pelabuhan Internasional Kijing, karena pertama kalinya dilakukan ekspor. 

“Hari ini, Bea Cukai Pontianak berikan pelayanan ekspor perdana CPO sebanyak 5000 MT yang diekspor ke Pelabuhan Haldia, India dengan sarana pengangkut MT. Sc Golden Fortune LX,” kata Zulkarnain dalam keterangan resminya, Kamis (3/9).

Baca Juga: Bea Cukai berencana bangun kawasan industri hasil tembakau dengan Pemda Singkawang

Ia juga mengatakan bahwa ekspor perdana ini masih menggunakan prosedur ekspor di luar kawasan pabean, karena Terminal Kijing masih dalam tahap penyelesaian pembangunan dan belum ditetapkan sebagai kawasan pabean. “Nanti ke depannya Terminal Kijing ini akan ditetapkan menjadi terminal utama untuk arus lalu lintas ekspor impor barang khususnya di wilayah Kalimantan Barat,” lanjut Zulkarnain.

Dia menjelaskan, Terminal Kijing merupakan bagian dari pengembangan Pelabuhan Pontianak yang kapasitas dan luasnya sudah terbatas, akan menjadi pelabuhan berstandar internasional dan menjadi salah satu dari tujuh hub utama di Indonesia. 

Di sisi lain juga merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) pertama di Indonesia yang direncanakan akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo yang berada di Kalimantan Barat tepatnya di Kabupaten Mempawah, Kecamatan Sungai Kunyit, yang dapat diakses kurang lebih tiga jam perjalanan darat dari Kota Pontianak.

Baca Juga: Kanwil Bea Cukai Riau jalin sinergi dengan Kodam Bukit Barisan

“Sebagai salah satu pelabuhan hub, nantinya Terminal Kijing akan menjadi gerbang utama ekspor/impor barang dari dan ke Kalimantan. Di sinilah peran Bea Cukai, yaitu melayani dan mengawasi kegiatan impor dan ekspor. Pembangunan Terminal Kijing dibutuhkan untuk memastikan penguatan sektor ekonomi, karena terminal ini akan jadi pelabuhan modern terbesar di Kalimantan,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .

Terbaru